tag:blogger.com,1999:blog-68003095118602177122024-02-07T13:32:21.175+07:00uanglamaReferensi Numismatik IndonesiaEko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.comBlogger66125tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-87507935729731521342020-03-02T14:58:00.001+07:002020-03-02T15:02:50.184+07:00Mengenal lebih dekat hobi numismatik<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiKPeK54jV6sZvBRXZgsoQMJBMK61qGxgca0gUcY9zXABlUgE4XSwAbMhnJzoqQhehOiukYVy_Hz5inJpIUKXvKmLTvIhO5QO932wbw8Ii4HsmqOdPokj94r1OCnS9qArT0tI2VvQmw6VI/s1600/indonesian-rupiahs.jpg" data-original-width="800" data-original-height="533" /></div><br />
AWALNYA saya pikir wawancara <i>by phone</i> dengan Mbak Wike Dita Herlinda dari <i>Bisnis Indonesia</i> pada November 2015 lalu hanya untuk edisi cetak. Rupanya, ketika beberapa waktu lalu <i>googling</i> mencari referensi mengenai perkembangan terbaru dunia numismatik Indonesia, saya menemukan wawancara berikut di laman Bisnis.com.<br />
<br />
<b>Baca juga: <a href="https://www.uanglama.com/2019/09/numismatik-tak-pernah-redup-liputan-bisnis-indonesia.html">Numismatik tak pernah redup (liputan <i>Bisnis Indonesia</i>)</a></b><br />
<br />
Ya, ini rupanya transkrip wawancara <i>by phone</i> saya dengan Mbak Dita. Percakapan yang seingat saya berlangsung nyaris satu jam ketika itu, dalam kondisi saya sembari mengawasi anak-anak bermain di halaman belakang. Hahaha.<br />
<br />
Saya publikasikan ulang di sini, karena menurut saya ada beberapa hal yang musti diluruskan. Misalnya, saya berdomisili di Pemalang, bukan Pamulang. Saya juga menebalkan bagian pertanyaan Mbak Dita agar lebih nikmat dibaca.<br />
<br />
Semoga bermanfaat bagi siapapun yang menemukan posting ini.<br />
<br />
<blockquote><h2>Mengenal Lebih Dekat Hobi Numismatik</h2><br />
Wike Dita Herlinda - Bisnis.com<br />
25 November 2015 | 06:23 WIB<br />
<br />
Bisnis.com, JAKARTA -- Harus diakui, numismatik atau koleksi uang kuno merupakan salah satu hobi yang tidak lekang digerus zaman. Seiring dengan semakin berkembangnya era modern, para numismatis (kolektor uang kuno) justru semakin berjamuran di berbagai belahan dunia.<br />
<br />
Di Indonesia sendiri, hobi ini terus menjangkau pelosok daerah bersamaan dengan pesatnya perkembangan komunitas uang kuno. Namun, untuk mengoleksi uang kuno ada banyak hal yang perlu diperhatikan.<br />
<br />
Ahli uang kuno Eko Nurhuda yang juga <i>owner</i> UangLama.com menjelaskan uang kuno dari seri-seri terlangka di Indonesia sudah semakin banyak yang berpindah tangan ke kolektor asing. Akibatnya, pengetahuan sejarah uang di negara ini bisa terancam.<br />
<br />
Untuk itu, dia menyarankan agar para kolektor uang kuno juga berperan serta dalam pelestarian uang yang pernah berlaku di Indonesia. Selain itu, ada baiknya setiap uang kuno diverifikasi untuk menghindari maraknya kasus pemalsuan.<br />
<br />
Berikut penjelasan pria yang berbasis di Pemalang itu seputar numisatik Indonesia:<br />
<br />
<b>Bagaimana periodisasi uang kuno, khususnya yang ada di Indonesia? Dibagi berdasarkan apa?</b><br />
Kalau uang kuno di Indonesia itu secara umum dibedakan berdasarkan dua, yaitu uang kolonial atau uang pada zaman penjajahan Belanda dan uang RI atau uang Indonesia.<br />
<br />
Uang Indonesia itu kemudian bisa dibagi lagi menjadi uang periode awal kemerdekaan atau Oeang Republik Indonesia (ORI) dan uang-uang yang lebih mutakhir mulai dari dekade 1960-an sampai saat ini. Kurang lebih seperti itu pembagiannya.<br />
<br />
ORI sendiri dibagi lagi menjadi Orida (ORI Daerah). Sebab, pada awal kemerdekaan, terdapat 3 mata uang yang berlaku di Indonesia, yaitu mata uang Hindia Belanda, Jepang, dan ORI. Indonesia ingin mengukuhkan ORI sebagai mata uang yang berdaulat di republik ini.<br />
<br />
Namun, setelah dirilis, terdapat kendala logistik untuk dapat mendistribusikan ORI ke daerah-daerah. Pada akhirnya, setiap daerah membuat ORI-nya sendiri-sendiri yang dikenal dengan istilah Orida. Jenis uang ini sudah semakin langka sekarang.<br />
<br />
<b>Kenapa uang mutakhir dihitung per dekade 1960-an?</b><br />
Jadi, dulu itu mata uang Indonesia dibedakan atas beberapa zaman. Pertama adalah zaman Uang Soekarno. [Para ahli numismatik dan kolektor uang kuno] menyebutnya demikian, karena uang pada masa itu bisa dibilang sebagai uang revolusi.<br />
<br />
Pada zaman itu, uang tidak hanya sekadar sebagai alat tukar. Ada peneliti dari Belanda yang mengungkapkan ternyata di permukaan uang pada zaman Soekarno terdapat kode<br />
<br />
Di nomor serinya terdapat kode khusus, yang fungsinya selain untuk mencegah pemalsuan, juga merupakan kode tertentu bagi republik yang baru berdiri.<br />
<br />
<b>Bagaimana dengan uang yang berasal dari zaman kerajaan Nusantara, sebelum era kolonial? Apa dapat dikatagorikan uang kuno?</b><br />
Iya, itu termasuk uang kuno. Namun, pada umumnya uang-uang pada zaman itu tidak terbuat dari bahan kertas.<br />
<br />
Kebanyakan [uang zaman kerajaan] berupa logam, seperti Gobok kalau dari kerajaan-kerajaan di Jawa dan uang Piti atau Pitis dari Kerajaan Sriwijaya di Sumatra. Ada juga uang Kampua yang terbuat dari kain tenun dari Kerajaan Buton di Sulawesi.<br />
<br />
Ada juga sih kolektor yang mengoleksi uang seperti itu. Namun, untuk kolektor atau numismatis, kebanyakan mereka mengoleksi uang mulai dari zaman kolonial ke atas yang bahan dasarnya sudah berupa kertas atau koin.<br />
<br />
Kalau uang-uang zaman kerajaan itu lebih tergolong sebagai barang antik, yang lebih cocok untuk dikoleksi museum ketimbang kolektor. Sebab, mereka lebih condong digolongkan sebagai benda purbakala.<br />
<br />
<b>Bagaimana cara membedakan uang kuno asli atau palsu?</b><br />
Ini juga sebenarnya merupakan isu krusial di kalangan numismatis.<br />
<br />
Sebenarnya ada yang namanya Katalog Uang Kertas Indonesia sebagai rujukan. Untuk yang koin, sejauh ini memang tidak ada [katalog rujukannya], karena isu [pemalsuannya] tidak terlalu besar. Namun, untuk uang kertas, memang banyak isunya.<br />
<br />
Apalagi, dengan teknologi cetak yang semakin canggih, uang-uang zaman dulu yang teknologi pengamanannya terbatas dapat dengan mudah dipalsukan. Untuk mencegah pemalsuan, sekarang ada yang namanya Paper Money Guaranty (PMG).<br />
<br />
PMG adalah perusahaan <i>grading</i> uang kertas yang berbasis di Sarasota, Florida. Mereka memberikan semacam sertifikasi berdasarkan level-level uang lamanya. Nah, itu, kita bisa mengirim uang ke sana dan meminta verifikasi keaslian.<br />
<br />
Kalau sudah ada label PMG, keraguan atas keaslian uang pun bisa dihilangkan. Tentunya, harganya pun juga akan berbeda.<br />
<br />
Misalnya saja, ada dua helai uang Soekarno Rp100 dengan tahun keluaran, ciri-ciri, dan nominal yang sama. Namun, kalau yang satunya diverifikasi PMG, harganya akan berkali-kali lipat lebih tinggi daripada yang tidak [diverifikasi].<br />
<br />
[Tempat verifikasi] Ini sayangnya hanya ada di Amerika. Namun, bisa juga lewat perwakilan di masing-masing negara melalui asosiasi-asosiasi numismatik.<br />
<br />
<b>Apa sih sebenarnya manfaat dari mengoleksi uang kuno? Mengapa hobi ini bisa bertahan di sepanjang zaman?</b><br />
Ini terkait dengan sejarah bangsa. Jadi, masing-masing uang memiliki cerita. Uang pada zaman Soeharto, Soekarno, dan sebagainya memiliki ceritanya sendiri-sendiri. Misalnya, uang zaman Soekarno memiliki variasi kode rahasia yang tidak dirancang sembarangan.<br />
<br />
Demikian pula uang berdasarkan seri, seperti seri hewan pada 1957. Itu juga ada cerita tersendiri. Pada waktu itu uang ditandatangani oleh perdana menteri, yang ternya dia terlibat pemberontakan PRRI Permesta di Sumatra.<br />
<br />
Dulu, sebelum ditandatangani oleh Gubernur Bank Indonesia, uang di Indonesia ditandatangani oleh perdana menteri. Nah,ketika uang itu sudah ditandatangani dan baru dirilis, ternyata beliau ketahuan tersangkut kasus pemberontakan di Sumatra.<br />
<br />
Akhirnya, uang tersebut belum sampai beredar luas, terpaksa harus ditarik kembali. Uang itu sampai sekarang dikenal sebagai seri hewan. Itu jadi barang yang sangat diburu kolektor juga.<br />
<br />
Jadi, sebenarnya sejarah sebuah bangsa dapat dilihat dari uangnya. Kapan diterbitkan, mengapa dirilis, makna gambar dan kodenya, serta siapa yang menandatangani. Itu semua membongkar sebuah cerita sejarah.<br />
<br />
<b>Apakah ada jenis uang kuno yang perlu dilestarikan atau diselamatkan?</b><br />
Uang yang perlu dilestarikan? Saya rasa semuanya perlu. Sebab, saat ini kecenderungannya banyak kolektor luar negeri yang gencar memburu uang-uang pada zaman kolonial. Ini menjadi isu tersendiri di kalangan numismatis Indonesia.<br />
<br />
Kolektor-kolektor, khususnya dari Eropa, sangat berminat terhadap uang-uang kuno Indonesia. Jadi, sekarang ini banyak uang zaman kolonial atau zaman Hindia Belanda yang keluar [negeri].<br />
<br />
Masalahnya, sekali uang itu keluar, tidak bisa masuk lagi ke Indonesia. Sebab, harganya pasti akan melambung tinggi. Kolektor asing itu mencari ke Indonesia, sebab harga di sini jauh lebih rendah dibandingkan di luar negeri. Jadi mereka langsung <i>hunting</i> di Indonesia.<br />
<br />
Di situs ebay juga semakin banyak kolektor asing yang mencari uang kuno Indonesia. Mereka suka sekali uang, baik dari zaman Hindia Belanda maupun Orida (Oeang Republik Indonesia Daerah).<br />
<br />
Uang Orida sekarang ini semakin jarang yang punya. Susah sekali dicari. Kalau kolektor Indonesia tidak cepat-cepat bertindak, akan semakin banyak yang lepas ke luar negeri. Sudah banyak uang kuno langka Indonesia yang lepas ke luar negeri. Dan sekali lepas, tidak bisa lagi kembali ke sini.<br />
<br />
<b>Nah, itu apa yang menjadi kendala? Mengapa kolektor Indonesia tidak bisa mengamankan uang kuno lokal atau kalah dengan kolektor asing?</b><br />
Sebab uang lama kan terkait dengan bisnis. Memang ada kolektor yang benar-benar murni kolektor. Jadi, mereka mengoleksi uang untuk dirinya dan tidak akan dijual dengan harga berapapun karena tidak tertarik dengan keuntungan. Namun, banyak kolektor yang mendapatkan uang kuno, tapi menjualnya kembali ketika ada yang berani menawar dengan harga tinggi.<br />
<br />
Pada awalnya mereka menjual hanya ke teman-teman dekat atau kenalan-kenalan saja. Akan tetapi, dengan semakin berkembangnya internet, mereka bisa menjual ke manapun. Tinggal unggah gambar, orang dari negara manapun bisa membeli. Akhirnya, banyak uang kuno Indonesia yang terbang ke luar negeri.<br />
<br />
Kalau sudah sampai ke tangan orang asing, sudah deh, pasti akan susah sekali masuk lagi ke Indonesia.<br />
<br />
<b>Berarti uang kuno bisa dijadikan sebagai alat investasi, karena ada pergerakan harganya. Nah, bagaimana cara menentukan nilai dari sebuah uang kuno?</b><br />
Harga itu terpengaruh pada beberapa hal. Satu, tingkat kelangkaan. Itu adalah faktor utama. Semakin langka uang, pasti semakin mahal.<br />
<br />
Dua, kondisi uang. Semakin bagus kondisinya, semakin tinggi harganya.<br />
<br />
<b>Bagaimana dengan uang yang <i>misprint</i> atau <i>miscut</i>. Apakah masih bisa dikoleksi dan ada nilainya?</b><br />
Betul sekali. Itu malah harganya lebih mahal. Bank Indonesia setiap mengeluarkan uang baru, mereka akan mengeluarkan lembaran uang yang untuk dipotong. Kemudian ada juga uang-uang yang salah potong.<br />
<br />
Banyak juga penggemarnya, karena harganya malah lebih tinggi. Karena uniknya itu. Dan mungkin juga karena termasuk langka, karena tidak banyak uang yang salah potong, salah cetak, salah warna, atau tintanya tidak rata.<br />
<br />
Misalnya pecahan Rp50.000 yang salah cetak, itu harganya bisa ratusan ribu rupiah. Nilainya bisa setara dengan empat lembar uang yang tidak cacat atau utuh.<br />
<br />
<b>Apakah ada koleksi tertentu yang paling banyak diburu oleh kolektor?</b><br />
Preferensi masing-masing kolektor berbeda-beda. Ada yang berdasarkan negara, ada yang berdasarkan serinya. Meskipun dia mengoleksi banyak uang, tapi pasti memiliki preferensi atau minat khusus.<br />
<br />
Ada kolektor yang khusus mengoleksi uang-uang kolonial, ada yang khusus uang Orida. Ada yang mengoleksi gambar tokoh-tokoh dunia di uang, ada yang koleksi gambar hewan seperti burung. Dari negara manapun, yang penting gambar burung, dia koleksi.<br />
<br />
Ada juga yang mencari seri kapal, seri gunung, dan sebagainya. Preferensi masing-masing kolektor berbeda-beda. Biasanya dia akan melakuan apapun untuk melengkapi koleksinya dari seri tertentu. Agak mirip karakternya dengan koleksi perangko.<br />
<br />
<b>Bagaimana perkembangan kolektor uang kuno di Indonesia?</b><br />
Perkembangannya lebih berbasis pada komunitas. Secara kasat mata, perkembangannya bagus. Semakin banyak penjual, dan pengoleksi. Dulu paling hanya orang-orang tertentu saja. Sekarang sudah bermunculan banyak nama.<br />
<br />
Dulu, basis numismatis hanya di Surabaya, Bandung, dan Jakarta. Sekarang berkembangnya luas sekali, misalnya ke Jogja, Solo, Klaten, Tegal, Pekalongan, Slawi, dan sebagainya. Dulu komunitas kalau mau berkumpul harus ke Surabaya dulu, atau ke Jakarta dan Bandung. Sekarang ini, setiap daerah sudah memiliki komunitasnya sendiri.<br />
<br />
<b>Apa saja kegiatan komunitas kolektor uang kuno?</b><br />
Pameran bersama. Misalnya, di Jogja, setiap tahun mereka berusaha membuat pameran uang kuno. Kalau di Jakarta ada yang namanya Java Auction, setiap tahun pasti rutin menghelat pameran.<br />
<br />
Biasanya mereka juga saling memberi kabar dan informasi tentang keberadaan barang bagus, atau barang apa yang sedang <i>booming</i>. Lalu juga informasi-informasi seputar perkembangan harga uang kuno.<br />
<br />
<b>Mendapat koleksinya dari mana saja?</b><br />
Selain info-info dari komunitas, kenalan, atau rekan sesama numismatis, juga dari berburu di dunia maya. Seperti ebay, grup Facebook, lalu dari situs lelang numismatik satu-satunya di Indonesia yaitu Kintamoney.com. Itu menjadi rujukan para kolektor sebelum berburu uang.<br />
</blockquote><br />
<b>Sumber:</b> https://lifestyle.bisnis.com/read/20151125/220/495336/mengenal-lebih-dekat-hobi-numismatikEko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-45059639224828822852019-09-03T12:17:00.001+07:002019-09-03T12:19:55.065+07:00Numismatik tak pernah redup (liputan Bisnis Indonesia)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhR78-1t9K7hkU0KDZAsWAhMkTNVn2KTt1WhHYmhrUD-zWzsoXiz_u7yYrM137MsF1EL08Vht8lv9dtU4f_XcRPkPBJn_aYTfHtGuJSE8zx98RyxidBHNe3ZkbMxmcO1QuvgaEiZ1hD3Lg/s1600/uang_lama_di_lapak_Pak_Wisnu_Klithikan.jpg" data-original-width="640" data-original-height="428" /></div><br />
<blockquote><b>Catatan:</b> Artikel ini pertama kali terbit di <i>Bisnis Indonesia Weekend</i> edisi Minggu, 22 November 2015</blockquote><br />
<b>Penulis:</b> Wike D. Herlinda & Ipak Ayu H. Nurcaya<br />
<br />
HARUS diakui, numismatik atau koleksi uang kuno merupakan salah satu hobi yang tidak lekang digerus zaman. Seiring dengan semakin berkembangnya era modern, para numismatis (kolektor uang kuno) justru semakin menjamur di berbagai belahan dunia.<br />
<br />
Di Indonesia sendiri, hobi ini terus menjangkau pelosok daerah, linier dengan pesatnya perkembangan komunitas kolektor uang kuno. Ahli uang kuno <b>Eko Nurhuda</b>--yang juga <i>owner</i> <a href="https://www.uanglama.com">UangLama.com</a>--menjelaskan tambah semaraknya numismatis (kolektor) karena uang tidak dapat dilepaskan dari sejarah bangsa.<br />
<br />
"Semua ada kaitannya dengan sejarah bangsa. Jadi, setiap uang memiliki cerita," tuturnya.<br />
<br />
Contohnya uang yang dicetak pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno. Uang yang dicetak pada masa Orde Lama dikenal memiliki variasi kode rahasia yang tidak sembarangan dirancang. Demikian pula uang yang dicetak berdasarkan seri. Uang yang dicetak pada 1957 adalah seri hewan yang ditandatangai oleh (saat itu) Gubernur Bank Indonesia Sjafruddin Prawiranegara, yang kemudian terlibat dalam pemberontakan PRRI Permesta di Sumatra.<br />
<br />
"Nah, ketika uang itu sudah ditandatangani dan baru dirilis, ternyata ketahuan tersangkut kasus pemberontakan di Sumatra. Akhirnya, uang tersebut belum sampai beredar luas, terpaksa harus ditarik kembali," jelasnya.<br />
<br />
Cerita sejarah yang mengiringi uang seri hewan ini yang akhirnya membuat para kolektor uang berlomba-lomba mendapatkannya. Ternyata uang yang memiliki makna tertentu pada gambar, tanggal rilis, kode, dan tandatangan tokoh di kedua sisinya ini mampu menjadi pemikat para kolektor.<br />
<br />
Eko menjelaskan numismatis di Indonesia ternyata menjadi besar karena komunitas. "Secara kasat mata, perkembangannya bagus. Semakin banyak penjual, dan pengoleksi. Dulu paling hanya orang-orang tertentu saja. Sekarang sudah bermunculan banyak nama," ujarnya.<br />
<br />
Persebaran basis kolektor juga bertambah tidak hanya di Surabaya, Bandung, dan Jakarta saja, tetapi meluas hingga Yogyakarta, Surakarta, Klaten Tegal, Pekalongan, Slawi, dan kota lainnya. Dari komunitas tersebut, maka para kolektor dapat berbagi informasi mengenai uang kuno yang bagus, sedang <i>booming</i>, dan seputar perkembangan harga uang kuno.<br />
<br />
"Komunitas ini juga menambah koleksinya melalui satu-satunya situs lelang numismatik, kintamoney.com, yang saat ini menjadi rujukan para kolektor sebelum berburu uang," katanya.<br />
<br />
Menurutnya, uang dalam kondisi <i>misprint</i> atau <i>miscut</i> tidak jarang terjual dengan harga mahal. Dia mengatakan pecahan uang Rp50.000 yang salah cetak dapat dijual dengan nominal empat kali lipat lebih tinggi dibanding nilai yang tertera di lembarannya.<br />
<br />
"Harganya malah lebih tinggi. Karena uniknya itu. Dan mungkin juga karena termasuk langka, karena tidak banyak uang yang salah potong, salah cetak, salah warna, atau tintanya tidak rata," ujarnya.<br />
<br />
Pesona mengumpulkan uang kuno ternyata menarik hati <b>Rudi Lukito</b> untuk menjadi kolektor. Hobi yang ditekuninya sejak 1980-an ini membuatnya memiliki ribuan jenis uang kuno.<br />
<br />
"Koleksi uang kuno sebagai hobi itu keuntungannya selain kepuasan batin, menambah jejaring pertemanan, juga sebagai investasi," katanya.<br />
<br />
<h4>Investasi Menguntungkan</h4>Dia mengungkapkan dengan jual beli uang kuno, membuatnya mendapatkan tambahan penghasilan yang jumlahnya jauh lebih tinggi dibandingkan gajinya sebagai <i>programmer</i>. Pendapatan tambahan yang cukup fantastis ini membuatnya semakin giat untuk mengumpulkan beberapa seri uang yang terbilang langka.<br />
<br />
"Uang kuno itu harganya sangat beragam. Mulai dari Rp7.000 hingga puluhan juta. Uang kuno yang mahal pastinya yang jarang ditemukan. Misalnya uang kuno tahun 1970-an, yang diproduksi dalam jumlah terbatas oleh Bank Indonesia," katanya.<br />
<br />
Kolektor <b>Arifin Martoyo</b>--yang kesehariannya berprofesi sebagai dokter--tercatat sebagai kolektor senior. Dia mengungkapkan pernah membeli selembar uang kuno dengan harga Rp260 juta. Selain itu, dia tidak merasa rugi untuk membeli beragam jenis uang dengan seri yang beragam seharga Rp1,5 miliar.<br />
<br />
"Koleksi uang kuno itu banyak manfaatnya. Salah satunya adalah menambah penghasilan atau sarana investasi, karena uang kuno ternyata banyak peminat dan harganya selalu naik terus. Masalah utamanya bukan menjual tetapi cara mendapatkannya lagi," tuturnya.<br />
<br />
Namun, Arifin menyarankan jika menginginkan koleksi uang kunonya menjadi instrumen investasi, maka harus memiliki pengetahuan mendalam. Informasi tentang uang kuno, dana yang cukup, dan jejaring pertemanan yang luas, adalah faktor utama. Dengan demikian dapat dengan mudah membeli dan menjual barang.<br />
<br />
"Selain itu, jika ingin berinvestasi pada uang kuno, saya anjurkan untuk berburu sendiri, dan tidak melalui lelang. Dengan mendapatkan barang langsung dari pemilik maka harga bisa bagus dan masih menguntungkan jika ingin dijual," katanya.<br />
<br />
Senada, pendiri Club Oeang Revolusi (CORE) <b>Uno</b> menuturkan koleksi uang kuno dapat dijadikan investasi.<br />
<br />
"Memang tidak melejit seperti tren batu akik, yang sangat melejit, kemudian meredup. Jika bermain di uang kuno, trennya sangat landai. Tidak terjadi fluktuasi seperti itu [batu akik]. Keuntungannya adalah selalu muncul pembeli atau kolektor baru," katanya.<br />
<br />
Pendiri Numismatik Yogyakarta <b>Wisnu Murti</b> (tampak di foto atas) menuturkan tren jual beli uang kuno akan terus terjadi karena semua item akan menjadi barang buruan.<br />
<br />
"Semuanya pasti dicari, karena ada item tertentu yang dicetak sangat terbatas atau beredarnya hanya sedikit. Uang-uang kuno yang salah cetak atau salah potong itu juga banyak dicari. Harganya jauh lebih mahal ketimbang uang dalam kondisi baik," katanya.<br />
<br />
Padahal, tambahnya, berdasarkan aturan Bank Indonesia, uang yang salah cetak atau salah potong harus dikembalikan ke Bank Sentral dan tidak boleh beredar atau ditransaksikan.<br />
<br />
"Sebetulnya itu menyalahi aturan BI sih. Tetapi justru karena itulah kolektor malah menyukainya," ujarnya.<br />
Eko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-62109112567399215552016-03-18T11:00:00.000+07:002016-03-18T11:00:18.752+07:00Koleksi Antik Investasi Numismatik - Harian Analisa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg90xTpn9VvSKfFz4ZTRFQRsG84Spdy5_L3e0CPCqymNp0YT_sEiM8iKguiSHCk5gYe9RiCLH8VxdWPBX-crcZ2xwl1so6E69rT1OWOy0CaC47wvrVYIfowZBxaYlBCTHpJHOU3CONNAUY/s1600/Indonesia_1952_50_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg90xTpn9VvSKfFz4ZTRFQRsG84Spdy5_L3e0CPCqymNp0YT_sEiM8iKguiSHCk5gYe9RiCLH8VxdWPBX-crcZ2xwl1so6E69rT1OWOy0CaC47wvrVYIfowZBxaYlBCTHpJHOU3CONNAUY/s1600/Indonesia_1952_50_o.jpg" /></a></div><br />
<span class="dropcap">U</span>ANG koin pecahan kecil, misalnya Rp500 dan Rp200, bahkan yang terkecil saat ini Rp100, sering kita anggap tidak bernilai. Kembalian dari belanja, ketiga pecahan keci itu pun berserak di dalam laci, di atas meja rias, atau malah tersapu sebagai sampah. Padahal, sesuatu yang kita anggap tidak berharga, pada saatnya bisa saja menjadi tiada tara nilainya. Pernahkan terpikir oleh kita untuk mengumpulkannya pada satu tempat, lalu disimpan tak ubahnya menyimpan perhiasan?<br />
<br />
Kita memang sering mengabaikan hal-hal kecil tersebut, namun tidak pada koin mata uang negara jiran. Pecahan sekecil apapun dari mata uang asing, lebih kita hargai dan disimpan meskipun hanya sekadar untuk benda suvenir. Perbedaan perlakuan ini sah-sah saja.<br />
<br />
Koin rupiah maupun koin asing sesungguhnya punya nilai yang sama di mata kolektor. Yang membedakan nilainya, hanya pada tahun pembuatan, kelangkaan (<i>limited edition</i>), kondisi benda, dan bahan bakunya. Bagi kolektor, uang kertas maupun berbentuk koin yang diterbitkan tahun tertentu bisa bernilai jual ‘wah’ dan sangat menggiurkan. Apalagi yang sudah langka dan berbahan logam mulia. <br />
<br />
“Bisa tinggi nilainya. Untuk jenis koin tertentu maupun uang kertas yang bernomor seri berurut. Tapi hobi numismatik kadang tidak berpatokan pada nilai jual, sebab sebuah hobi tentu nilai kebahagiaannya relatif tergantung pada orangnya,” ungkap Ketua Perhimpunan Filateli Indonesia (PFI) Sumatera Utara, Lukman Yanis, kepada <i>Analisa</i> saat menggelar pameran di Kantor Pos Medan pertengahan November lalu.<br />
<br />
Sekarang, imbuh Yanis, tidak hanya benda koleksi numismatiknya saja yang langka. Para kolektornya juga semakin sedikit. Kalaupun masih tersebar di Sumut, kebanyakan mereka lebih memilih untuk tidak berhimpun pada sebuah perkumpulan/organisasi layaknya di PFI.<br />
<br />
<span class="subjudul">Motivasi Iseng</span><br />
Banyak orang menjadi numismatis bukan karena termotivasi pada awalnya. Ia hanya tidak sengaja memiliki beberapa lembar mata uang atau pun koin lama. Ada pula kalangan filatelis yang tidak kalah iseng untuk mengumpulkan benda-benda numismatik – berasal dari bahasa Latin, numisma yang artinya uang logam. Kini, papar Yasin, numismatis tidak terpaku pada koin semata, uang kertas juga dijadikan koleksinya.<br />
<br />
Sama halnya, karena berprofesi sebagai karyawan bank atau profesional lain yang posisinya selalu berkutat dengan uang (kasir atau bendahara), akhirnya tertarik mengoleksi berbagai jenis mata uang. Tidak jarang, papar Yasin, karena keseringan ke luar negeri dan tertarik melihat mata uang asing, kemudian mengumpulkannya sebagai koleksi. Karena motivasi iseng inilah, yang mendasari seseorang akhirnya menjadi numismatis.<br />
<br />
Karena iseng pula, kolega saya yang tidak sengaja mendapatkan beberapa butir logam koin yasin – saat mencangkul di halaman rumahnya di Tanjung Morawa, kini semakin tertarik untuk menambah koleksinya.<br />
<br />
“Tidak untuk dijual. Saya sangat tertarik dengan warna dan gambarnya,” jelasnya.<br />
<br />
Ia pun menunjukkan koin yasin itu yang salah satu sisinya bertuliskan yasin dengan huruf Arab gundul dengan susunan tulisan sejajar ke bawah. Pada sisi lain koin tersebut bergambar seseorang (seperti pria berjenggot panjang) diembos, memegang tongkat dengan tangan kiri dan di tangan kanannya menjinjing sebuah benda mirip tempat bekal makanan. Sedangkan di bagian atas kanan dekat kepala, bergambar bulan sabit-bintang dan tulisan yasin serta sederet tulisan lainnya. <br />
<br />
Penasaran dengan koin unik dan langka itu, saya pun mencoba berselancar di dunia maya, pada salah satu situs pelelangan koin kuno, ternyata koin yasin itu bernilai sangat fantastis. Tapi tegas pemilik koin itu, untuk tidak menjualnya dan hanya akan dijadikan koleksi.<br />
<br />
Sejatinya, motivasi dasar sebagai alasan seseorang menggeluti sebuah hobi itu sangat penting. Dengan adanya motivasi, ketekunan dan keseriusan akan menyertai. Begitu halnya, motivasi sangat diperlukan bagi seorang numismatis. Karena dari motivasi itulah akan lahir tujuan yang kelak ingin dicapai seorang numismatis.<br />
<br />
<span class="subjudul">Nilai Sejarah</span><br />
Benda-benda numismatik yang unik kerap memiliki nilai sejarah sesuai tahun terbitnya. Nilai sejarah inilah yang menjadi pemicu dasar tinggi-rendahnya benda numismatik. Sama kita ketahui, sebelum kemerdekaan RI, uang sebagai alat tukar dalam perdagangan sudah dikenal meluas di nusantara.<br />
<br />
Perdagangan internasional pada masa lampau, menyuburkan peredaran mata uang asing di negara kepulauan ini. Misalnya mata uang dari zaman Kerajaan Hindu Buddha (850-1300 Masehi), zaman kerajaan-kerajaan Islam, masa pemerintahan kolonial Belanda, kedatangan pedagang Perancis dan Inggris, hingga era pendudukan Jepang.<br />
<br />
Pada sebuah literatur, saat Ratu Buton II (Kerajaan Buton di Sulawesi Tenggara) masih berjaya sekira abad ke-14, pernah dibuat uang berbahan dasar kain tenun dengan sebutan Kampua. Seiring maraknya imperialisme di Indonesia, mata uang koin pun mulai diperkenalkan. Masih ingatkah kita, beberapa tahun lalu warga Ngawi pernah menemukan uang kuno dari zaman Dinasti Ching, bahkan warga Malang juga menemukan sekarung uang yang sama? Zaman bergulir, uang kertas pun mulai diproduksi.<br />
<br />
Menjadi numismatis memang perlu modal wawasan. Jika bersungguh-sungguh, tentu wawasan ini bisa didapatkan dari berbagai cara. Misalnya melebur pada sebuah perkumpulan numismatik, mempelajari referensinya dari buku, majalah, bahkan dunia maya. Kini bahkan tersedia katalog uang kertas Indonesia (KUKI) dan katalog uang logam Indonesia.<br />
<br />
Dengan wawasan yang memadai, kita bisa membedakan jenis dan seri uang tertentu. Ini akan memudahkan menyiasati uang mana yang akan dikoleksi. Terpenting, memahami harga uang kuno dipasaran saat sekarang. Katagol Uang Kertas Indonesia (KUKI) dan katalog sejenis bisa membantu kita untuk mengambil keputusan.<br />
<br />
Kita bisa berdecak kagum, melihat harga selembar uang kertas yang melambung 1.500% dari nominal aslinya bahkan lebih. Tapi ada juga yang kenaikan nilainya biasa-biasa saja, artinya jika jenis uang tersebut dalam jumlah banyak dikonversikan dengan bunga bank dan ditabungkan dalam jangka waktu tertentu, sekarang nilainya tetap sama. <br />
<br />
Layaknya mengoleksi barang-barang lainnya, mengoleksi numismatik juga mendatangkan keuntungan secara finansial. Tidak harus uang kuno, uang yang kita pakai sekarang juga harganya bisa melebihi nominal yang ada. Apa alasannya?<br />
<br />
Tidak jauh beda dengan nomor perdana kartu sim ponsel, nomor yang berurut atau yang kembar – triple, kwarted, dll – nilai jualnya bisa selangit. Begitu juga dengan uang kertas yang memiliki seri ‘nomor cantik’. Misalnya pecahan uang kerta yang ada saat sekarang, niminal Rp.1.000, pecahan Rp2.000, pecahan Rp10.000, atau pecahan Rp50.000.<br />
<br />
Yah, mengoleksi numismatik baik dari jenis uang antik hingga uang bernomor cantik bisa menjadi investasi masa depan. Kecuali akan melunaskan kebahagian karena hobi, investasi numismatik juga bisa mendatangkan hoki. Tertarikkah Anda? <b>(Rhinto Sustono/Analisa)</b><br />
<br />
<b>Sumber:</b> <a href="http://harian.analisadaily.com/news?r=85957" target="_blank">http://harian.analisadaily.com/news?r=85957</a>Eko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-24510068841849014142016-03-12T08:54:00.000+07:002016-03-12T09:02:11.115+07:00Daftar Nominasi Banknote of the Year 2015<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5KK9om0uhi1VBWBR7rnO-9ShAyaLD1mPbSRRqWthIjL9X12zqvQ_kJg-DlGdHf2p9ei3fbPoJ9otXPQa2TrAmtr36AoSCsFW57rJnp_ze5T4LAViNQzIyDCvqCrGkDwY-sELys-9W-Hw/s1600/SYR-1000-Front.png" /></a></div><br />
<span class="dropcap">P</span>EMILIHAN mata uang terbaik tahunan bertajuk Banknote of the Year 2015 yang diadakan oleh International Bank Note Society (IBNS) akan segera digelar. Penyelenggara telah mengumumkan 20 uang kertas baru yang masuk dalam nominasi final. Selanjutnya akan dipilih satu untuk ditetapkan sebagai Banknote of the Year 2015.<br />
<br />
Pengajuan nominasi ditutup IBNS sejak 31 Januari 2016 lalu. Setelah melakukan seleksi, dari sekian banyak uang baru yang diterbitkan sepanjang tahun 2015 terpilihlah 20 nominasi yang daftar lengkapnya diumumkan di laman resmi IBNS.<br />
<br />
Kini IBNS tengah menggelar penjurian untuk memilih satu uang kertas dengan desain terbaik dan fitur keamanan paling mengesankan untuk ditetapkan sebagai Banknote of Year 2015. Proses penjurian yang dilakukan dengan cara voting oleh seluruh member IBNS direncanakan rampung pada 20 Maret mendatang.<br />
<br />
Satu hal yang menarik perhatian, uang kertas Kazakhstan kembali masuk nominasi tahun ini. Ini merupakan kali kelima secara berturut-turut Tenge ada dalam daftar nominee Banknote of the Year. Tepatnya sejak tahun 2011, di mana uang kertas pecahan 10.000 tenge kemudian keluar sebagai Banknote of the Year 2011. Dua tahun setelahnya Kazakhstan terus terpilih sebagai pemenang dengan pecahan 5.000 tenge (2012) dan 1.000 tenge (2013).<br />
<br />
Tahun lalu uang 1.000 tenge dengan desain baru juga masuk nominasi Banknote of the Year 2014. Akan tetapi juri pada akhirnya lebih memilih uang kertas keluaran bank sentral Trinidad & Tobago nominal 50 dolar sebagai pemenang mengalahkan 130 uang lain yang diedarkan sepanjang tahun itu.<br />
<br />
Hal menarik lainnya, Suriah yang tengah dirundung konflik internal rupanya masih sempat mencetak mata uang baru. Bank Sentral Suriah mengeluarkan uang kertas nomimal 1.000 pound. Sebuah uang dengan desain bertemakan Romawi kuno. Pada bagian depan (observe) terdapat gambar amphitheater peninggalan Kekaisaran Romawi di Bosra. Sedangkan di bagian belakang (reverse) terdapat repro lukisan di dinding reruntuhan bangunan Romawi di As-Suwayda.<br />
<br />
Nominee lain yang mencuri perhatian adalah mata uang 100 yuan keluaran Bank Sentral Tiongkok. Uang ini menggambarkan kecanggihan teknologi bangsa Tiongkok yang tengah mengembangkan teknologi ruang angkasa. Gambar stasiun luar angkasa Tiangong-1 dan satelit Dongfanghong I ada bagian depan (observe). Lalu pada bagian belakang (reverse) memperlihatkan kemajuan teknologi penerbangan yang telah dicapai Tiongkok, berupa gambar burung, pesawat biplane Fung Joe Guey, sebuah pesawat jet jumbo, stasiun luar angkasa Tiangong 1 dan satelit Shenzhou 9 dengan Chang’e 1.<br />
<br />
<b>Berikut daftar nominasi Banknote of Year 2015 selengkapnya</b><br />
<br />
<center><img src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2015/IRQ-50000-Front.png"/><br />
<br />
<img src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2015/CHN-100-Front.png"/><br />
<br />
<img src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2015/SYR-1000-Front.png"/><br />
<br />
<img src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2015/TON-50-Front.png"/><br />
<br />
<img src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2015/LBN-50000-Front.png"/><br />
<br />
<img src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2015/GIN-20000-Front.png"/><br />
<br />
<img src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2015/EUR-20-Front.png"/><br />
<br />
<img src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2015/ISR-200-Front.png"/><br />
<br />
<img src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2015/CPV-5000-Front.png"/><br />
<br />
<img src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2015/NIC-50-Front.png"/><br />
<br />
<img src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2015/SWE-20-Front.png"/><br />
<br />
<img src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2015/UKR-100-Front.png"/><br />
<br />
<img src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2015/ARS-50-Front.png"/><br />
<br />
<img src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2015/SGA-50-Front.png"/><br />
<br />
<img src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2015/NZL-5-Front.png"/><br />
<br />
<img src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2015/SCO-5-Front.png"/><br />
<br />
<img src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2015/GMA-100-Front.png"/><br />
<br />
<img src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2015/BDI-2000-Front.png"/><br />
<br />
<img src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2015/KAZ-20000-Front.png"/><br />
<br />
<img src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2015/RUS-100-Front.png"/><br />
</center>Eko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-29742183565058131202016-02-20T21:43:00.001+07:002016-02-20T21:45:35.888+07:00Promosikan money changer, gadis cantik ini pakai baju dari uang kertas<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgycIimd12eu6wtBB_G5ZW-Eoj2ntcLk2-cauuEwlfG8cxYZaXpqtaNIu87OW3-ZJZnlbHbYJk4zQ16pNuG8-nsmsqyDbBBY6a2vGOBqMPGCz0VjbxQOMR165J9ifJFQ3apJ6JD2qnsZFk/s1600/pakaian_dari_uang_kertas_di_solo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgycIimd12eu6wtBB_G5ZW-Eoj2ntcLk2-cauuEwlfG8cxYZaXpqtaNIu87OW3-ZJZnlbHbYJk4zQ16pNuG8-nsmsqyDbBBY6a2vGOBqMPGCz0VjbxQOMR165J9ifJFQ3apJ6JD2qnsZFk/s1600/pakaian_dari_uang_kertas_di_solo.jpg" /></a></div><br />
<span class="dropcap">E</span>MPAT orang gadis cantik tampil mencolok di tengah-tengah keramaian Kota Solo. Bukan karena paras ayu mereka, melainkan pakaian yang mereka kenakan tidak lazim. Ya, empat gadis masing-masing berambut panjang sebahu tersebut memakai baju terusan yang terbuat dari uang kertas.<br />
<br />
Dengan atasan lengan panjang, bagian dada pakaian yang dikenakan keempat gadis ini merupakan jejeran berbagai uang kertas mancanegara. Uang-uang kertas tersebut terus bersambung hingga ke lutut membentuk rok. Entah berapa lembar uang kertas yang dihabiskan untuk membuat satu helai pakaian tersebut. Yang jelas, tampak mata uang asing seperti dolar Amerika Serikat bersama dong Vietnam, baht Thailand, yen Jepang, poundsterling Britania Raya, dan beberapa mata uang mancanegara lain.<br />
<br />
Tak cuma mata uang asing, pada salah satu pakaian juga terdapat uang pecahan Rp50.000 bergambar I Gusti Ngurah Rai. Ini uang rupiah yang masih berlaku. Menarik dicari tahu apakah uang tersebut asli atau palsu.<br />
<br />
Ngomong-ngomong, apa yang dilakukan keempat gadis cantik tersebut dengan pakaian dari uang kertas seperti itu? Usut punya usut, mereka tengah mempromosikan sebuah <i>money changer</i>. Berdiri di tengah keramaian, masing-masing gadis memegang sejumlah brosur yang dibagikan pada orang-orang yang berada di sekitar mereka.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjm5wLUPKAZ6ua4wjAXpql8hbWFqhlYgxMmDcBcpfUsfZN-6KzwHYcrNFwrUq15bekDewp8Mcqe6sJxr4zGFr65g7jD_oTdChCEwDtUrlB8JoeT1nDOpFnYzc9fT27BoDdk0OSe4SPmbNQ/s1600/pakaian_dari_uang_kertas_di_solo_02.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjm5wLUPKAZ6ua4wjAXpql8hbWFqhlYgxMmDcBcpfUsfZN-6KzwHYcrNFwrUq15bekDewp8Mcqe6sJxr4zGFr65g7jD_oTdChCEwDtUrlB8JoeT1nDOpFnYzc9fT27BoDdk0OSe4SPmbNQ/s1600/pakaian_dari_uang_kertas_di_solo_02.jpg" /></a><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzP7LdJEsJp2D8khyphenhyphenwjuC0SHwKn1gjxMvY0uj9sI0ijMy6POur3y_4ExiXE9zbHl19U7gNAf07bVqicx6rW0hGCnbDoocyZH4SzNPd703BEw8ky4UQLTLFomG6XbGSuqJ_aW5lGMuC9Cc/s1600/pakaian_dari_uang_kertas_di_solo_03.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzP7LdJEsJp2D8khyphenhyphenwjuC0SHwKn1gjxMvY0uj9sI0ijMy6POur3y_4ExiXE9zbHl19U7gNAf07bVqicx6rW0hGCnbDoocyZH4SzNPd703BEw8ky4UQLTLFomG6XbGSuqJ_aW5lGMuC9Cc/s1600/pakaian_dari_uang_kertas_di_solo_03.jpg" /></a><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhae8vJJ33vrTRx2G6qlm4GPlihD84vX-0NmAzSYMad1zjr7zq-JEZPrsDx-L9ZfTGsW4np_YNzZ4yGRaTaUjJV0g5joWPuAUlg5RCFpE2OqnicGUTNpEe9nI4GbduA9JI3553o_FxObMM/s1600/pakaian_dari_uang_kertas_di_solo_04.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhae8vJJ33vrTRx2G6qlm4GPlihD84vX-0NmAzSYMad1zjr7zq-JEZPrsDx-L9ZfTGsW4np_YNzZ4yGRaTaUjJV0g5joWPuAUlg5RCFpE2OqnicGUTNpEe9nI4GbduA9JI3553o_FxObMM/s1600/pakaian_dari_uang_kertas_di_solo_04.jpg" /></a><br />
<br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicImSEnNyV-bXWRIBijWQBPLdZvIiRdvxqt1yfSrFQZipVjII6crNH62tA1j0nVZRcZgTQKlD-ddpaPkowE5kqReHiN4ERr3iJzeO7ujC5CYISMy6F6Ml5h07nUjgaPtiqLGFxbSex84c/s1600/pakaian_dari_uang_kertas_di_solo_05.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicImSEnNyV-bXWRIBijWQBPLdZvIiRdvxqt1yfSrFQZipVjII6crNH62tA1j0nVZRcZgTQKlD-ddpaPkowE5kqReHiN4ERr3iJzeO7ujC5CYISMy6F6Ml5h07nUjgaPtiqLGFxbSex84c/s1600/pakaian_dari_uang_kertas_di_solo_05.jpg" /></a></div><br />
Ini sebenarnya foto lama, kejadiannya sudah berlalu dua tahun lalu, tepatnya 28 April 2013. Tapi saya baru saja menemukannya di Google Images saat mencari beberapa gambar terkait uang lama.<br />
<br />
Foto-foto ini dikirimkan oleh fotografer <b>Setiawan Prayudhi</b> asal Karanganyar, Jawa Tengah, untuk situs jurnalisme foto <a href="http://www.demotix.com/news/2001246/clothes-made-money-promote-money-changer-solo#media-2001227" target="_blank">Demotix.com</a>. Sayang, tak ada keterangan di mana gadis-gadis ini berada saat itu.Eko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-87483969653524606192016-02-20T19:00:00.002+07:002016-05-10T10:37:41.582+07:00Paket Uang Mahar Rp16 Murah Meriah<span class="dropcap">M</span>ENIKAH tahun 2016 dan butuh uang lama pecahan kecil Rp16? Kami punya stoknya! Mau yang kertas atau koin, silakan sebut saja nominal pecahan yang Anda inginkan. Uanglama.com merupakan pelopor penyedia paket-paket uang mahar sesuai pecahan tahun dengan harga murah dan kualitas barang tidak mengecewakan.<br />
<br />
Buktikan sendiri! :)<br />
<br />
Berikut detil masing-masing <a href="http://www.uanglama.com">Paket Rp16</a> yang kami sediakan di blog uanglama.com ini:<br />
<br />
<b><a href="http://www.uanglama.com/2009/06/cara-order-uang-lama.html">Untuk prosedur pembelian silakan dibaca di halaman yang ini.</a></b><br />
<br />
<img alt='Paket 16 Rupiah A' src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhl6rYsJvfzdzsZ3w7lfL0MTzH1Q21jvctPoqqWNjOcC0rBUfgMdXEogWYjvcO5ejKlciI2Bq9ionda-v1ejq3-bjnbsKt9s9JDp5-_8BZldXesQ4y-3TvyoMU7lqdCRMzh-hB-1or9yKc/s1600/paket_Rp16_A.jpg' style='margin: 5px 5px 5px 5px; float: center;' title='Paket 16 Rupiah A' width='95%'/><br />
<br />
<a href='http://www.uanglama.com/2016/02/paket-uang-mahar-rp16-murah-meriah.html'><h2>Paket 16 Rupiah A</h2></a><br />
Terdiri atas:<br />
- 1 keping Rp10 tahun 1979 (<a href="http://www.uanglama.com">klik di sini untuk lihat detil uangnya</a>)<br />
- 1 keping Rp5 tahun 1979 (<a href="http://www.uanglama.com">klik di sini untuk lihat detil uangnya</a>)<br />
- 1 keping Rp1 tahun 1971 (<a href="http://www.uanglama.com">klik di sini untuk lihat detil uangnya</a>)<br />
<br />
<p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:100%;'><strong><a style='color:#333'><strike>Rp-</strike></a></strong></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:200%;'><strong><a style='color:#008200'>Rp-</a></strong></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:100%; color:#cc0000;'><b>Hemat Rp-!</b></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:80%; color:#008200;'>stok: <b>H A B I S</b></p><br />
<br />
<img alt='Paket 16 Rupiah B' src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimN-4yV1TXDLqJmZUuaxmLRKmJ498Vg__O7m5EU3HkJUKNvAUgHtwUXvvRuY1ZWlFn0wzbMGHU7c6u2T0_1EZrNJttOFB6P6cI6dG4hz_xMMz8rn2dI1Xy-9CAEOGUHLyJ_7WzTy98fog/s1600/paket_Rp16_B.jpg' style='margin: 5px 5px 5px 5px; float: center;' title='Paket 16 Rupiah B' width='95%'/><br />
<br />
<a href='http://www.uanglama.com/2016/02/paket-uang-mahar-rp16-murah-meriah.html'><h2>Paket 16 Rupiah B</h2></a><br />
Terdiri atas:<br />
- 3 keping Rp5 tahun 1979 (<a href="http://www.uanglama.com">klik di sini untuk lihat detil uangnya</a>)<br />
- 1 keping Rp1 tahun 1971 (<a href="http://www.uanglama.com">klik di sini untuk lihat detil uangnya</a>)<br />
<br />
<p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:100%;'><strong><a style='color:#333'><strike>Rp-</strike></a></strong></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:200%;'><strong><a style='color:#008200'>Rp-</a></strong></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:100%; color:#cc0000;'><b>Hemat Rp-!</b></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:80%; color:#008200;'>stok: <b>H A B I S</b></p><br />
<br />
<img alt='Paket 16 Rupiah C' src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDjzssqIA75JSQ5F4lBGruoYCWzTzyfHrS6uNFdWm_jOMp6d6bAVSNirKg1iIe967NVweL8PEVEOfQ32bI8P28UQlQchkywdE4ApQb6wQVmrvJ055X27zl9Xb7YAGZhC8Cui0yiGSTqC8/s1600/paket_Rp16_C.jpg' style='margin: 5px 5px 5px 5px; float: center;' title='Paket 16 Rupiah C' width='95%'/><br />
<br />
<a href='http://www.uanglama.com/2016/02/paket-uang-mahar-rp16-murah-meriah.html'><h2>Paket 16 Rupiah C</h2></a><br />
Terdiri atas:<br />
- 1 keping Rp10 tahun 1971 (<a href="http://www.uanglama.com">klik di sini untuk lihat detil uangnya</a>)<br />
- 1 keping Rp5 tahun 1979 (<a href="http://www.uanglama.com">klik di sini untuk lihat detil uangnya</a>)<br />
- 1 keping Rp1 tahun 1971 (<a href="http://www.uanglama.com">klik di sini untuk lihat detil uangnya</a>)<br />
<br />
<p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:100%;'><strong><a style='color:#333'><strike>Rp-</strike></a></strong></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:200%;'><strong><a style='color:#008200'>Rp-</a></strong></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:100%; color:#cc0000;'><b>Hemat Rp-!</b></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:80%; color:#008200;'>stok: <b>H A B I S</b></p><br />
<br />
<img alt='Paket 16 Rupiah D' src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqYSKkMBIhRWlyctuzw_GsJ8Ni5v4ppmuzdmYJcPQSW7M9_5yLoqY4R5UnK1umLLN_5i_AnheMSyBDlAPM5w6QJ4xuTary4k8Fl8lTLqHE3d7XG3JpfUcTTMgPCo6rz8a-1KCPCGxg2e8/s1600/paket_Rp16_D.jpg' style='margin: 5px 5px 5px 5px; float: center;' title='Paket 16 Rupiah D' width='95%'/><br />
<br />
<a href='http://www.uanglama.com/2016/02/paket-uang-mahar-rp16-murah-meriah.html'><h2>Paket 16 Rupiah D</h2></a><br />
Terdiri atas:<br />
- 1 lembar Rp10 tahun 1963 (<a href="http://www.uanglama.com">klik di sini untuk lihat detil uangnya</a>)<br />
- 1 lembar Rp5 tahun 1959 (<a href="http://www.uanglama.com">klik di sini untuk lihat detil uangnya</a>)<br />
- 1 lembar Rp1 tahun 1961/1960 (<a href="http://www.uanglama.com">klik di sini untuk lihat detil uangnya</a>)<br />
<br />
<p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:100%;'><strong><a style='color:#333'><strike>Rp-</strike></a></strong></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:200%;'><strong><a style='color:#008200'>Rp-</a></strong></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:100%; color:#cc0000;'><b>Hemat Rp-!</b></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:80%; color:#008200;'>stok: <b>H A B I S</b></p><br />
<br />
<img alt='Paket 16 Rupiah E' src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpQRL5DLeNuSDBBJ3T9PZAbsk2KFSiD6fD5IoZ_yXzL0PEj4uN3aQv8-j4rqhgfChvozUJ8GvyeuRqoKAMxPBJij-Yoq-pZO11SkaaashCOIMdyAkw209CqC-iMTjjmPz4h_MqSjdlfoQ/s1600/paket_Rp16_E.jpg' style='margin: 5px 5px 5px 5px; float: center;' title='Paket 16 Rupiah E' width='95%'/><br />
<br />
<a href='http://www.uanglama.com/2016/02/paket-uang-mahar-rp16-murah-meriah.html'><h2>Paket 16 Rupiah E</h2></a><br />
Terdiri atas:<br />
- 3 lembar Rp5 tahun 1959 (<a href="http://www.uanglama.com">klik di sini untuk lihat detil uangnya</a>)<br />
- 1 lembar Rp1 tahun 1961/1960 (<a href="http://www.uanglama.com">klik di sini untuk lihat detil uangnya</a>)<br />
<br />
<p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:100%;'><strong><a style='color:#333'><strike>Rp120.000,-</strike></a></strong></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:200%;'><strong><a style='color:#008200'>Rp100.000,-</a></strong></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:100%; color:#cc0000;'><b>Hemat Rp20.000,-</b></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:80%; color:#008200;'>stok: <b>Ready Stock</b></p><br />
<br />
<img alt='Paket 16 Rupiah F' src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVvRXt8BYopLwp8-UCj02tBe_Owg4zRuom0euOJVNuMc5bZkbdRtM6EQQ7fL6U19vptdouy4vn8rygh2UZtFkJ5ZzQ-rlKKaCXNV8GfCAxHiJ9p7qMsCo_u-vjpdOPdYxTEt2X-FGRbXM/s1600/paket_Rp16_F.jpg' style='margin: 5px 5px 5px 5px; float: center;' title='Paket 16 Rupiah F' width='95%'/><br />
<br />
<a href='http://www.uanglama.com/2016/02/paket-uang-mahar-rp16-murah-meriah.html'><h2>Paket 16 Rupiah F</h2></a><br />
Terdiri atas:<br />
- 1 lembar Rp10 tahun 1963 (<a href="http://www.uanglama.com">klik di sini untuk lihat detil uangnya</a>)<br />
- 2 lembar Rp2,5 tahun 1961 (<a href="http://www.uanglama.com">klik di sini untuk lihat detil uangnya</a>)<br />
- 1 lembar Rp1 tahun 1961/1960 (<a href="http://www.uanglama.com">klik di sini untuk lihat detil uangnya</a>)<br />
<br />
<p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:100%;'><strong><a style='color:#333'><strike>Rp120.000,-</strike></a></strong></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:200%;'><strong><a style='color:#008200'>Rp100.000,-</a></strong></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:100%; color:#cc0000;'><b>Hemat Rp20.000!</b></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:80%; color:#008200;'>stok: Ready Stock</p><br />
<br />
Selamat berbelanja!Eko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-2838269582077200342015-09-14T20:13:00.000+07:002015-09-14T20:13:06.744+07:00Seni berburu uang lama: Mengatur napas, menyusun strategi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnmM6zVbb3P20abF6F150NjPH1vUbGgbe-KNFNBhyn3QXBeRJRiR12kXgZSOQdbg0EgWLvYWEBl6YIO41_bu89oWak1Q3LKunpXftpS5vuSLWnCXYUYi09pgGnC4FP4ctsB7dWOfKv_Mg/s1600/uang_lama_di_lapak_Pak_Wisnu_Klithikan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnmM6zVbb3P20abF6F150NjPH1vUbGgbe-KNFNBhyn3QXBeRJRiR12kXgZSOQdbg0EgWLvYWEBl6YIO41_bu89oWak1Q3LKunpXftpS5vuSLWnCXYUYi09pgGnC4FP4ctsB7dWOfKv_Mg/s1600/uang_lama_di_lapak_Pak_Wisnu_Klithikan.jpg" /></a><small>Wisnu Murti sedang menata dagangannya di Pasar Klitikhan Pakuncen, Wirobrajan, Yogyakarta. <b>FOTO: Rachmat Sujianto/Bisnis.com</b></small></div><br />
MENGOLEKSI uang lama memang sangat mengasyikkan. Mengutip pendapat Wisnu Murti, kolektor senior sekaligus penjual uang lama di Pasar Klithikan Wirobrajan, Yogyakarta, letak keasyikannya adalah saat kita hendak melengkapi satu seri tapi ternyata ada satu pecahan yang sangat susah didapatkan. Kesabaran dalam berburu satu pecahan itulah yang membuat perburuan uang lama menjadi asyik dan menantang.<br />
<br />
Bayangkan kalau kita sudah punya, katakanlah, seluruh seri Sudirman kecuali pecahan Rp10.000. Segala daya dan upaya pasti kita kerahkan untuk mencari satu denominasi dalam seri tersebut agar komplit. Yang bikin sulit, bagia sebagian besar kolektor pemula uang tersebut bukanlah uang murah. Maka harus pintar-pintar mencari uang dengan kondisi bagus tetapi harganya tidak terlalu menguras kantong.<br />
<br />
Keasyikan lain mengoleksi uang lama bagi kolektor pemula adalah saat jumlah koleksi semakin lama semakin banyak jumlahnya, serta semakin tinggi nilainya. Dari hanya beberapa lembar, lama-lama jumlah koleksi berlipat ganda hingga beralbum-album. Dari hanya mengoleksi ‘uang sayur’ seharga ribuan rupiah, lalu meningkat dengan mengoleksi uang berkelas seharga ratusan ribu hingga jutaan rupiah.<br />
<br />
Peningkatan jumlah maupun nilai uang lama yang dikoleksi tersebut tentu membutuhkan proses. Bila diibaratkan lomba lari, mengoleksi uang lama adalah maraton, lari jarak jauh yang membutuhkan strategi tepat agar tak ‘kehabisan napas’ di tengah-tengah perlombaan. Kolektor paling senior sekali pun dituntut sabar dan harus pandai-pandai mengerem ambisinya kalau tak mau tersungkur di tengah jalan.<br />
<br />
Sayangnya, kebanyakan kolektor pemula sering terlalu terburu nafsu dalam membeli koleksi baru. Alih-alih mengatur napas, mereka malah mengencangkan larinya karena tak sabar ingin cepat-cepat sampai ke tujuan. Setiap ditawari uang yang belum ia punya, pasti dibeli. Terkadang tak peduli dengan harga, yang penting kondisi oke. Ini ibarat sprint.<br />
<br />
Menggunakan strategi sprint di lomba maraton jelas keputusan konyol. Akibatnya, tak heran bila banyak kolektor pemula yang hanya menekuni dunia numismatik seumur jagung. <br />
<br />
<h2>Variasi Harga</h2>Ada banyak alasan kenapa seorang kolektor musti meningkatkan kesabarannya dalam berburu uang lama. Salah satunya, harga uang lama tidak mempunyai standar baku. Oke, memang di katalog-katalog uang macam Katalog Uang Kertas Indonesia (KUKI) maupun Standard Catalog of World Paper Money terdapat panduan harga. Namun, ingat, harga tersebut bukan patokan resmi yang harus dipatuhi seluruh numismatis. Pasar uang lama yang sedemikian luas dan bebas memungkinkan terjadinya variasi harga sesuai kesepakatan penjual dan pembeli.<br />
<br />
Satu hal lagi yang membuat katalog uang seolah tak berlaku adalah pergerakan barang di pasar dan permintaan. Jika permintaan banyak, uang yang sebenarnya berkategori sayur pun bisa berharga lebih bagus ketimbang yang seharusnya. Pun demikian jika satu uang tertentu mulai langka di pasaran, bisa dipastikan harganya menjadi melambung tinggi.<br />
<br />
Sebagai contoh uang pecahan Rp10 tahun 1959 yang biasa diburu untuk keperluan mas kawin atau mahar nikah. Di KUKI 2005 maupun 2010, harga uang lama ini dalam kondisi UNC tak sampai Rp10.000. Tapi, coba lihat harganya di pasaran. Sebagian besar penjual mengecernya dengan harga minimal Rp20.000/lembar. Di Pemalang, saya malah pernah menemukan sebuah toko menjualnya seharga Rp50.000/lembar!<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEws8WFI30xoY-gtcW4oT5I1OQ6raSnG6Xl-gmchlCcWPI762br6qYPrxvYI-jGa5xy1giZNxtAKpVl4uZ8PL_QFHXmBU7PMjbpk0CBxN_Lsnk2KQrtbatKH1UkQjoo1odP9aQiOkPlys/s1600/Indonesia_1959_10r_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEws8WFI30xoY-gtcW4oT5I1OQ6raSnG6Xl-gmchlCcWPI762br6qYPrxvYI-jGa5xy1giZNxtAKpVl4uZ8PL_QFHXmBU7PMjbpk0CBxN_Lsnk2KQrtbatKH1UkQjoo1odP9aQiOkPlys/s1600/Indonesia_1959_10r_o.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnUiLPovQmR2BelF8RabVn5lOVLHVuuPGMImKONQey7K0M5_F2fWIVveKiHRu7C1HCs6anWJZ-UmWwTNfFYsIMu6p6RA0I0gGHg9NYQ2QpMgBIlHUv02DiXq5djrOAYE_FYmXXjOD4Ry8/s1600/Indonesia_1959_10r_r.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnUiLPovQmR2BelF8RabVn5lOVLHVuuPGMImKONQey7K0M5_F2fWIVveKiHRu7C1HCs6anWJZ-UmWwTNfFYsIMu6p6RA0I0gGHg9NYQ2QpMgBIlHUv02DiXq5djrOAYE_FYmXXjOD4Ry8/s1600/Indonesia_1959_10r_r.jpg" /></a></div><br />
Ini uang sayur. Variasi harga lebih seru bisa ditemukan saat seorang kolektor mencari uang yang sedikit lebih berkelas. Ambil contoh uang Seri Wayang pecahan 10 gulden. Di pasaran harganya sangat variatif, sekali pun kondisi (grade) uang yang ditawarkan sama saja, yakni berkisar antara Very Good (VG) hingga Extremelty Fine (XF). Kalau tak hati-hati dan teliti, kolektor bisa saja membeli uang lama berkondisi lebih jelek tapi dengan harga lebih mahal. Ini biasa terjadi pada kolektor pemula.<br />
<br />
Hal sama berlaku pada kolektor uang asing. Harga di Standard Catalog of World Paper Money atau Standard Catalog of World Coin bukanlah harga resmi, sehingga banderol yang dipatok pedagang berbeda-beda di pasaran. Jika Anda biasa berburu uang asing di situs lelang eBay, perbedaan harga ini dapat terlihat jelas.<br />
<br />
Nah, karena terus-terusan membeli uang lama dengan harga tidak wajar, nilai koleksi jauh lebih rendah dari harga pasar. Saat hendak menjual, si kolektor bisa rugi meskipun harga uang lama cenderung naik dari waktu ke waktu.<br />
<br />
<h2>Kondisi Finansial</h2>Alasan lain kenapa seorang kolektor musti ekstra sabar dalam berburu uang lama adalah kondisi finansial. Mengoleksi uang lama membutuhkan dana besar, apalagi kalau kolektor tak membatasi apa saja yang hendak dikoleksi. Terus-menerus membeli uang lama tanpa memperhatikan keadaan ekonomi bisa membuat kolektor kehabisan uang dan akhirnya jatuh bangkrut.<br />
<br />
Meski demikian, seseorang tak harus berkantong tebal untuk menjadi kolektor uang lama. Tak harus menjadi dokter seperti dr. Arifin di Jakarta, karena siapa pun dari latar belakang apa pun bisa menjadi kolektor kakap. Syaratnya adalah kesabaran tinggi dan didukung dengan manajemen finansial yang baik. Kalau main hantam kromo tanpa mempedulikan kas di kantong, terlebih tak diimbangi dengan menjual sebagian koleksi, harta seberapa pun tak akan cukup untuk memuaskan hasrat mengoleksi uang.<br />
<br />
Berjalan beberapa bulan saja, koleksi milik kolektor seperti ini memang langsung banyak. Bahkan bisa mengungguli kolektor-kolektor yang sudah lebih lama 'bermain' uang kuno. Tapi seiring dengan itu keuangan dibuat limbung karena terus-menerus mengeluarkan uang, apalagi kalau sampai mengganggu ekonomi keluarga demi memuaskan ambisi akan koleksi tertentu. Ujung-ujungnya, uang yang sudah dikoleksi pun berganti dilepas satu demi satu.<br />
<br />
Untuk itulah seorang kolektor dituntut pandai-pandai mengatur napas agar tak pingsan, atau bahkan ‘mati’, saat berburu uang lama.<br />
<br />
Bagaimana pendapat Anda? Yuk, share di kolom komentar...Eko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com7Pemalang, Pemalang Sub-District, Pemalang Regency, Central Java, Indonesia-6.9201315999999986 109.37057600000003-7.0462355999999984 109.20921450000003 -6.7940275999999988 109.53193750000003tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-79828893060651615392015-09-12T23:13:00.000+07:002015-09-14T20:13:29.976+07:00Tertarik jualan uang lama? Begini asyiknya jadi kolekdol<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYJOGdIEumCbte1y-7XSa-FLOylC7dTNyffw9hJzf4eVv6hEiPniZ5cMXRlMLMRCwKA0FDHHVLLZ0LD3LR3zmqVC8L6Nsu2sG1WTEL9sgobqujYyIs1irGrpYpv7RfJrTa3qwI1K7WErk/s1600/uang-lama-indonesia.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYJOGdIEumCbte1y-7XSa-FLOylC7dTNyffw9hJzf4eVv6hEiPniZ5cMXRlMLMRCwKA0FDHHVLLZ0LD3LR3zmqVC8L6Nsu2sG1WTEL9sgobqujYyIs1irGrpYpv7RfJrTa3qwI1K7WErk/s1600/uang-lama-indonesia.png" /></a></div>USAHA jual-beli <a href="http://www.uanglama.com">uang lama</a> sudah saya lakoni sejak pertengahan 2009. Tepatnya setelah saya melakukan liputan soal hobi koleksi uang jaman dulu alias numismatik ke sejumlah kolektor Jogja. Dari liputan itulah, <i>lha kok</i>, saya ikut-ikutan kecemplung menjadi kolektor kecil-kecilan, sekaligus juga pedagang kecil-kecilan.<br />
<br />
Waktu itu saya buta sama sekali soal uang lama. Tapi saya langsung menemukan <i>chemistry</i> saat mendengarkan cerita Mas Panji Kumala di rumahnya di kawasan Sagan, kisah <a href="http://www.uanglama.com/2011/08/soegiarto-rajanya-koin-kuno.html">Pak Sugiarto</a> berburu koin hingga menyelami lautan di Indonesia Timur, serta Pak Whisnu Murti di lapaknya di Pasar Klithikan, Wirobrajan.<br />
<br />
Ketertarikan pada uang lama semakin bertambah setelah saya menemukan forum numismatis di Kaskus serta membaca-baca sejumlah referensi online. Satu hal yang membuat saya tertarik, <b>mengoleksi uang lama ternyata bisa jadi instrumen investasi alternatif</b>. Sama halnya menyimpan emas.<br />
<br />
<h2><b>Sarana Investasi Menarik</b></h2>Begini penjelasan Mas Panji saat saya wawancarai untuk keperluan liputan di <i>Harian Jogja</i> waktu itu. Kalau kita menabung uang, katakanlah, Rp100.000 di bank, maka 1-2 tahun kemudian nilai uang tersebut justru berkurang. Apalagi jika tabungannya tak pernah ditambah, tak sampai setahun saldo rekening habis tak bersisa.<br />
<br />
Menggunakan penjelasan agak keren, uang Rp100.000 tersebut bakal terus tergerus inflasi sehingga nilainya semakin turun dari waktu ke waktu. Ini dengan asumsi uang Rp100.000 masih bertahan di bank, tidak bertambah jumlahnya dan tidak berkurang.<br />
<br />
Sekarang coba gunakan uang Rp100.000 itu untuk membeli uang lama pecahan, sebagai contoh saja, Rp10.000 tahun 1985. Waktu saya kecil, ini uang pecahan tertinggi. Cuma orang berduit yang di kantongnya ada lembaran uang bergambar RA Kartini ini. Saat menjumpai Mas Panji enam tahun lalu, harga selembar uang Rp10.000 tahun 1985 berkisar antara Rp25.000-Rp35.000 tergantung kondisinya. Katakanlah kita beli yang kondisi biasa-biasa saja seharga Rp25.000/lembar, maka dengan uang Rp100.000 kita bisa memiliki 4 lembar.<br />
<br />
Simpan keempat uang lama tersebut barang 1-2 tahun, maka nilainya bisa dipastikan bertambah. Seberapa banyak? Sebagai gambaran, uang Rp10.000 tahun 1985 kondisi tengah alias tak terlalu bagus dan juga tak terlalu jelek harganya sudah mencapai Rp40.000/lembar saat ini. Memang peningkatannya tak banyak <i>sih</i>, tapi setidaknya kita tak rugi seperti halnya menabung di bank.<br />
<br />
Kalau ingin yang <i>return of investment</i>-nya cepat, belikan uang mahar alias uang-uang lama yang biasa digunakan sebagai mas kawin. Asal dapat menemukan pedagang yang pas, kita bisa mendapatkan harga yang sangat terjangkau untuk uang lama pecahan Rp1, Rp5, atau Rp10, untuk kemudian dijual secara eceran dengan harga 2-3 kali lipatnya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0yjqH1ZjplpRw0kh5oItw95DCf6l-TCQmQC9h-TUd-Hfx_GvU_TSv63BoAt8Qcy7YAIiBf_R3rF7Iq6H1g1qIWWXnZpQV-a9EubjE18gfaDfz2nutxQkDvm30N1C2tcbCYPuiXeAfsFU/s1600/paket_12_rupiah_B.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0yjqH1ZjplpRw0kh5oItw95DCf6l-TCQmQC9h-TUd-Hfx_GvU_TSv63BoAt8Qcy7YAIiBf_R3rF7Iq6H1g1qIWWXnZpQV-a9EubjE18gfaDfz2nutxQkDvm30N1C2tcbCYPuiXeAfsFU/s1600/paket_12_rupiah_B.jpg" /></a></div><br />
<h2><b>Modal Minimal Hasil Maksimal</b></h2>Saat kembali serius berjualan uang lama awal Januari 2012 lalu, modal saya tak sampai Rp150.000. Uang sebesar itu saya belikan uang lama pecahan Rp1 tahun 1961 dan Rp10 tahun 1959 masing-masing 20 lembar. Boleh percaya boleh tidak, akhir bulan itu juga saya bisa mengantongi keuntungan bersih Rp500.000 lebih sedikit. Padahal saya tak menjualnya mahal-mahal. Hanya saja perputarannya tergolong cepat sehingga uang Rp150.000 tadi menghasilkan penjualan hingga 10 kali lipatnya.<br />
<br />
Mundur ke akhir 2009, saya membeli 3 lembar uang lama pecahan Rp1.000 tahun 1952 seharga Rp 1 juta sudah termasuk ongkos kirim. Ketiga lembar uang itu dalam kondisi baik. Pakai hitung-hitungan kasar saja, Rp 1 juta dibagi tiga berarti harga per lembar uang itu sekitar Rp340.000. Mahal? Tunggu dulu. Selembar dari ketiga uang itu dibeli seseorang di Surabaya seharga Rp550.000 hanya berselang sepekan setelah saya pegang. Lalu selembar lagi terjual seharga $49.00 di eBay. Waktu itu kurs rupiah masih di angka Rp9.500/dolar.<br />
<br />
Sisa selembar lagi saya simpan hingga tahun 2013, sebelum dibeli seorang kolektor asal Jambi seharga Rp850.000. <i>Eh</i>, hanya selang beberapa bulan setelag itu, saya dengar uang Rp1.000 tahun 1952 dengan kondisi begitu dihargai Rp 1,5 juta. Wow!<br />
<br />
Saya juga sempat membeli 2 lembar uang Soeharto polymer dengan nomor seri urut seharga hampir Rp200.000. Saya pikir itu terlalu mahal. Nyatanya hanya sekitar 2 pekan kemudian saya bisa menjual kedua lembar uang itu seharga Rp250.000. Dapat cuan Rp100.000 deh. Lumayan.<br />
<br />
Sejak itulah saya semakin meminati sekaligus menikmati berjualan uang lama. Sampai detik ini.<br />
<br />
Beberapa pembeli sering menganggap saya <b><a href="http://www.uanglama.com">kolektor uang lama</a></b>. <i>Hmmm</i>, padahal sebenarnya saya hanyalah seorang <b>kolekdol</b>. Maksudnya, saya memang mengoleksi uang lama. Tapi kalau ada yang mau membeli ya saya <i>dol</i> (=jual, Jawa) saja. Hahaha...Eko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com31tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-3109229231928867692015-09-10T23:39:00.000+07:002015-09-11T00:34:14.916+07:00Pria ini buat sofa, meja, hingga boneka dari uang koin<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0C1bkXzxMcydToe_HQZfbdfBzOe_pBGsFZCyUCWWT4p7jhgli3E6CX-bgWN332TmIOcZbF0R6SRxGPSE97xK-wOGSfvcC3VIv-PimzeSgpckohmwH_3G-qLB4KH57BkAg19WtKJPgkYg/s1600/Johnny_Swing_coin_furniture.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0C1bkXzxMcydToe_HQZfbdfBzOe_pBGsFZCyUCWWT4p7jhgli3E6CX-bgWN332TmIOcZbF0R6SRxGPSE97xK-wOGSfvcC3VIv-PimzeSgpckohmwH_3G-qLB4KH57BkAg19WtKJPgkYg/s1600/Johnny_Swing_coin_furniture.jpg" /></a></div><br />
CORAK grafis nan menarik yang tercetak pada uang membuat seorang pria asal Vermont, Amerika Serikat, tergerak untuk memanfaatkannya menjadi sebuah karya seni. Ya, pemilik sebuah galeri furnitur khusus ini membuat aneka macam benda dari uang, baik uang kertas maupun uang koin.<br />
<br />
Sedikit mengundang perdebatan memang, mengingat uang adalah benda bernilai tinggi dan merupakan tanda pembayaran yang sah. Namun dalam perjalanannya <b>Johnny Swing</b> mendapat masukan yang membuatnya semakin yakin untuk terus menggunakan uang sebagai bahan baku produk-produknya.<br />
<br />
Kini, ia dikenal sebagai bos furnitur koin.<br />
<br />
Swing adalah lulusan sekolah seni Skidmore College di Saratoga Springs, New York. Ia juga sempat menempuh pendidikan di Skowhegan School of Painting and Sculpture, sebuah program residensi selama sembilan pekan bagi para peminat seni. Di sekolah yang dibentuk sejak 1946 itulah Swing mengasah kemampuan seni rupanya.<br />
<br />
Awalnya Swing memproduksi berbagai furnitur dari kayu. Lalu dalam satu kesempatan ia mencoba menggunakan koin sebagai bahan baku pembuatan sofa. Ia mengaku terinspirasi dari permainan masa kecilnya, di antaranya Bobby Trap. Ini sebenarnya tidak terlalu tepat dikategorikan sebagai mainan. Sebab Bobby Trap adalah sebuah jebakan yang didesain sedemikian rupa untuk melukai sampai membunuh seseorang.<br />
<br />
Di masa kanak-kanak, Swing menggunakan semacam Bobby Trap untuk mengagetkan teman bermainnya. Jebakan ini terbuat dari bahan logam, membuat Swing tertarik menguji coba membuat sebuah benda dari bahan koin logam. Maka, dibuatlah sebuah sofa.<br />
<br />
Swing menggunakan koin yang terbuat dari bahan nikel. Ia menghabiskan waktu hingga berhari-hari untuk mengelas puluhan ribu koin menjadi satu setelah rangka sofa terbentuk. Hasilnya membuat ia ketagihan untuk membuat benda serupa lebih banyak lagi dan lagi.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuY3t86qbKBq28-JTEXKng9WAHrSqvNsKdstwrXRNuiD3-kLIFLxRs7kOuLiEvdw0SMNsMoQzQ9DsM3_SdIniJA1YgPVuFYvo51aLHAuv02BakQW2q8SE8wCbh8BH1VLXbxSSChCktXFg/s1600/Johnny_Swing_coin_furniture_details.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuY3t86qbKBq28-JTEXKng9WAHrSqvNsKdstwrXRNuiD3-kLIFLxRs7kOuLiEvdw0SMNsMoQzQ9DsM3_SdIniJA1YgPVuFYvo51aLHAuv02BakQW2q8SE8wCbh8BH1VLXbxSSChCktXFg/s1600/Johnny_Swing_coin_furniture_details.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZAIcu7ZJGAgwBGnOVkQ2__AhzR9geHucXj31YUCf901DwcUzUw9QOY7fmjgl8ROdv7kyBXi7vBbGezXjk4zJ-Jxvgs_eWCfiv34rQtZw-n9ceFdHcoya2pjNtPsEkIyVF2zwJCRl7MSc/s1600/nickel_couch_by_johnny_swing.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZAIcu7ZJGAgwBGnOVkQ2__AhzR9geHucXj31YUCf901DwcUzUw9QOY7fmjgl8ROdv7kyBXi7vBbGezXjk4zJ-Jxvgs_eWCfiv34rQtZw-n9ceFdHcoya2pjNtPsEkIyVF2zwJCRl7MSc/s1600/nickel_couch_by_johnny_swing.jpg" /></a></div><br />
Dari sekedar digunakan sendiri, Swing lantas terpikir untuk menjual hasil karyanya tersebut. Harganya tidak main-main. Sebab, selain waktu pengerjaannya yang lama - sebuah sofa berbahan baku 35.000 koin bahkan pernah menghabiskan waktu selama 300 jam untuk mengelas seluruhnya menjadi satu, koin yang dipergunakan merupakan uang yang masih berlaku. <i>Toh</i>, benda produksi Swing laku keras lantaran unik.<br />
<br />
Selain dijual secara langsung, Swing kemudian memanfaatkan media internet untuk mempromosikan produk-produknya. Ia membuat situs www.johnnyswing.com untuk memajang hasil karyanya sekaligus menawarkannya pada siapapun yang berminat. Dalam situs tersebut data-data sebuah produk tersaji komplit. Mulai dari ukuran, tahun pembuatan, nominal koin yang digunakan, bahan koin yang menjadi bahan baku, serta jenis besi pelengkap.<br />
<br />
Ada pula karya Swing yang dilelang. Salah satunya adalah sebuah sofa seberat lebih dari 56 kg yang terjual seharga 100.000 dolar AS di balai lelang Sotheby pada Desember 2009.<br />
<br />
Koin menjadi bahan baku favorit Swing. Ia hanya perlu mengelas kepingan-kepingan uang logam tersebut mengikuti sebuah rancangan yang telah ia buat, lalu menyatukannya dengan sebuah rangka besi sebagai kaki-kaki meja atau sofa.<br />
<br />
Meski demikian ia juga banyak membuat produk-produk kerajinan dari uang kertas. Selain bentuknya yang beragam dan unik seperti boneka beruang ala Teddy Bear, babi, dan bantal, uang-uang kertas hijau bertuliskan "dollar" yang menjadi bahan baku tampak mencolok dan mencuri perhatian.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5e2WnCNHCus5serJjCPk0A4OtsivDDrwKXe-2ZaAC9Js4VX-RR9P9EPZ5ndmbn3QiTzLPqPkD4AgxaM5VZ7izqT8PpikfWCz2ucqQVimhJtRWJIKj3Znr5hbDOuJcvCFD_a9-Go8oVFY/s1600/money-sculptures-by-johnny-swing.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5e2WnCNHCus5serJjCPk0A4OtsivDDrwKXe-2ZaAC9Js4VX-RR9P9EPZ5ndmbn3QiTzLPqPkD4AgxaM5VZ7izqT8PpikfWCz2ucqQVimhJtRWJIKj3Znr5hbDOuJcvCFD_a9-Go8oVFY/s1600/money-sculptures-by-johnny-swing.jpeg" /></a></div><br />
Apakah menggunakan uang sebagai bahan baku furnitur tidak menyalahi aturan di AS? Sebagai perbandingan, di Indonesia tindakan yang dapat menyebabkan kerusakan pada fisik uang koin atau kertas dilarang oleh Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2013 tentang Mata Uang.<br />
<br />
Sempat terlontar kekhawatiran di benak Swing mengenai hal tersebut. Terlebih ada yang mengatakan padanya bahwa menggunakan uang sebagai karya seni adalah tindakan ilegal. Tapi kemudian ia bertemu dengan seorang petugas Secret Service yang meyakinkannya bahwa itu adalah uang miliknya sendiri dan karenanya bebas untuk digunakan, termasuk menjadikannya karya seni sesuka hatinya.<br />
<br />
Kini, Johnny Swing dikenal sebagai rajanya Furnitur Koin. Situsnya pun ia beri judul Coin Furniture.Eko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-54261659451909976062015-04-21T00:30:00.000+07:002015-09-10T21:52:09.855+07:00Paket Uang Mahar Rp15 Kertas dan Koin Murah Meriah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV3PBh2i5qsA0G_i0KnBIQ9InTFPc9u4hcJw6HlbKeVK18IhMHTt1Nu_4E5KqqN-ItEgE2MMIp2uUUzVZ0M6qy2qAGostr9SucdqP6RwBjD5Q3e6VpEdEPd8TyBYrjhwKbgZkfc3FxPFc/s1600/paket_Rp15_A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV3PBh2i5qsA0G_i0KnBIQ9InTFPc9u4hcJw6HlbKeVK18IhMHTt1Nu_4E5KqqN-ItEgE2MMIp2uUUzVZ0M6qy2qAGostr9SucdqP6RwBjD5Q3e6VpEdEPd8TyBYrjhwKbgZkfc3FxPFc/s1600/paket_Rp15_A.jpg" /></a></div><br />
<span class="dropcap">P</span>AKET <b>uang mahar Rp15</b> kami siapkan menyongsong tahun baru 2015. Meski masih berjarak tiga bulan ke depan, namun menurut pengalaman tahun-tahun lalu calon pengantin yang akan menikah di awal-awal tahun akan mencari uang lama sesuai tahun pernikahan di bulan-bulan Oktober, November dan Desember.<br />
<br />
Sama seperti tahun-tahun lalu (Paket Rp12, Paket Rp13 dan Paket Rp14) yang langsung dikeluarkan paket kertas dan koinnya, kali ini <a href="http://www.uanglama.com/2014/10/paket-uang-mahar-rp15-kertas-murah-meriah.html">Paket 15 Rupiah</a> juga kami rilis versi kertas dan koinnya.<br />
<br />
Khusus untuk paket koin, tersedia pilihan harga hemat dengan kondisi yang tidak baru namun masih bagus. Ini untuk menyiasati tingginya harga uang lama yang masih dalam kondisi baru. Jika kami memakai uang lama kondisi baru, dijamin harganya tak akan seperti yang tertera di web ini.<br />
<br />
Ada tiga varian paket yang kami buat. Nominal yang digunakan adalah Rp10, Rp5 dan Rp2,5. Lebih detilnya, Rp10 kami gunakan tahun 1958 dan Rp10 tahun 1979 (koin), lalu untuk Rp5 ada tahun 1979 (koin). Perbedaan tahun ini membedakan harga paketnya. Lalu untuk Rp2,5 kami memakai keluaran tahun 1961.<br />
<br />
Harganya bagaimana? Mengingat peningkatan harga di pasar koleksi uang lama, maka <a href="http://www.uanglama.com/2014/10/paket-uang-mahar-rp15-kertas-murah-meriah.html">paket-paket Rp15</a> ini kami sesuaikan dengan standar harga terbaru. Agar tetap terjangkau, kami sengaja membuat paket yang hanya terdiri dari campuran uang lama kondisi baru dengan kondisi tidak terlalu bagus, dan ada yang kondisinya tidak baru semua.<br />
<br />
Mudah-mudahan sesuai keinginan.<br />
<br />
<b>Oya, untuk rincian detil mengenai masing-masing Paket Rp15 silakan menuju ke <a href="http://www.uanglama.com/p/paket-uang-mahar-murah-meriah.html">halaman ini</a> ya...</b>Eko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com22tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-66825840178279267782015-04-10T09:55:00.000+07:002015-09-11T10:32:35.296+07:00Uang 50 dolar Trinidad and Tobago terpilih sebagai Banknote of the Year 2014<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh86ys1C58jmE4IDNNv7sInevXsuXMXVzNc_RiagodGT3d4l7fC2dFIgPJ6nYx0BsYot7udyir5Oj0ODJWl_zlLdbk_54p0O2N-s7Xhl4zwYRDpQjEVD4XPlYySJusqCmhyphenhyphensfsFEXU9H8U/s1600/TTO-50-Front.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh86ys1C58jmE4IDNNv7sInevXsuXMXVzNc_RiagodGT3d4l7fC2dFIgPJ6nYx0BsYot7udyir5Oj0ODJWl_zlLdbk_54p0O2N-s7Xhl4zwYRDpQjEVD4XPlYySJusqCmhyphenhyphensfsFEXU9H8U/s1600/TTO-50-Front.png" /></a></div><br />
BANKNOTE of the Year 2014 telah diumumkan. Dalam proses penjurian dan voting yang dilakukan oleh member-member International Bank Note Society (IBNS) hingga 29 Maret 2015 lalu, mata uang 50 dolar Trinidad and Tobago terpilih sebagai yang terbaik.<br />
<br />
Sebanyak 130 uang kertas baru diedarkan sepanjang 2014 lalu. Dari jumlah itu, IBNS memilih sebanyak 36 buah yang diajukan sebagai calon nominasi.<br />
<br />
Ke-36 uang kertas inilah yang kemudian dipilih oleh member-member IBNS untuk mengisi 12 nominee final. Hasilnya, 50 dolar Trinidad and Tobago ditemani oleh 20 zlotych Polandia, 5.000 franc French Pacific Territories, 50 new shekel Israel, 500 baht Thailand, 10 dinar Kuwait, 1.000 escudo Tanjung Verde, 1.000 tenge Kazakhstan, 2.000 peso Republik Dominika, 2.000 vatu Vanuatu, 5 dinar Tunisia dan 10 pataca Makau.<br />
<br />
12 nominee final yang berasal dari 12 negara berbeda ini mewakili tiga benua (Eropa, Asia dan Afrika), kawasan Timur Tengah dan empat negara kepulauan yang dua di antaranya terletak di benua Amerika. Setelah mendapat persaingan ketat dari 5.000 franc French Pacific Territories (Tahiti) dan 10 dinar Kuwait, uang 50 dolar Trinidad and Tobago terpilih sebagai pemenang dengan suara terbanyak.<br />
<br />
Uang 50 dolar Trinidad and Tobago yang dikeluarkan oleh Central Bank of Trinidad and Tobago ini didominasi oleh warna kuning keemasan. Pada bagian muka (observe) terdapat gambar lambang negara dalam ukuran besar di sebelah kiri. Lalu di tengah ada gambar bunga sepatu berwarna merah bersama burung kardinal, burung yang biasa disebut sebagai Angry Bird karena bentuknya mirip dengan burung dalam game Android populer tersebut.<br />
<br />
Burung kardinal juga menghiasi bagian belakang uang di sisi kiri. Pada bagian tengah terdapat gambar gedung Bank Sentral Trinidad and Tobago, dilengkapi dengan gambar seorang gadis penari mengenakan pakaian Carnival.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz6kKQb_ZSdwjOtQc_uVqnoT7RirdOAdb95_TMUfrhJ5iRzIrd0Atl5qLSKIfFAAa5B4YKaK5HMHu9vSGNMB2VyRajfEPiY9BvkUHaguWNtjjhEPnD2KS91pRKXAtZwPhXrH3551yar0k/s1600/TTO-50-Back.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgz6kKQb_ZSdwjOtQc_uVqnoT7RirdOAdb95_TMUfrhJ5iRzIrd0Atl5qLSKIfFAAa5B4YKaK5HMHu9vSGNMB2VyRajfEPiY9BvkUHaguWNtjjhEPnD2KS91pRKXAtZwPhXrH3551yar0k/s1600/TTO-50-Back.png" /></a></div><br />
Uang ini dibuat menggunakan bahan polymer dan menjadi uang polymer pertama yang pernah dikeluarkan oleh bank sentral di kawasan Karibia. Penggunaan bahan polymer bukan tanpa sebab. Tahun 2014 menandai 50 tahun berdirinya Central Bank of Trinidad and Tobago, dan penerbitan uang ini didedikasikan sebagai peringatan.<br />
<br />
Secara fisik uang 50 dolar Trinidad and Tobago seukuran dengan uang-uang Amerika Serikat. Menurut kurs pada Mei 2014, nominal yang tertera pada uang ini setara dengan 8 dolar AS, 7 euro atau 5 poundsterling. Perusahaan percetakan uang asal Inggris, De La Rue Currency of England, dipercaya sebagai produsen oleh Central Bank of Trinidad and Tobago.<br />
<br />
Trinidad and Tobago menjadi negara kedelapan yang pernah mendapat penghargaan Banknote of the Year. Tujuh negara sebelumnya adalah Kazakhstan (2013, 2012, 2011), Uganda (2010), Bermuda (2009), Samoa (2008), Skotlandia (2007), Kepulauan Komoro (2006), Faeroe Islands (2005) dan Kanada (2004).<br />
Eko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-51722070507648086612015-02-15T09:14:00.000+07:002015-09-11T10:33:50.770+07:00Daftar nominasi Banknote of the Year 2014<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2014/FPT-5000-Front.png" /></a></div><br />
PEMILIHAN uang kertas terbaik bertajuk Banknote of the Year kembali digelar tahun ini. Kali ini member-member International Bank Note Society akan memilih uang terbaik yang dikeluarkan sepanjang tahun 2014 lalu. Sebanyak 12 mata uang akhirnya masuk ke dalam nominasi final yang daftarnya bisa dilihat pada situs resmi IBNS.<br />
<br />
IBNS mencatat ada sebanyak 130 uang kertas baru yang dirilis di seluruh dunia selama 2014 lalu. Dari jumlah tersebut terpilih sekitar 36 mata uang yang dikategorikan layak masuk nominasi. Member-member IBNS yang tersebar di seluruh dunia lantas diminta memilih untuk menentukan 12 nominee final untuk diajukan pada juri voting.<br />
<br />
Pengajuan nominasi sudah ditutup pada 31 Januari 2015 lalu. Kini IBNS tengah menggelar penjurian untuk memilih Banknote of the Year 2014. Proses penjurian dan voting direncanakan berakhir pada 29 Maret 2015 mendatang.<br />
<br />
Dari ke-12 nominee, sebanyak lima mata uang bergambar tokoh nasional, lalu empat mata uang bergambar patung yang terkait dengan sejarah negara bersangkutan, satu mata uang bergambar gedung, dan dua lagi bertema binatang dengan gambar ikan laut dan burung.<br />
<br />
Uang pecahan 5.000 franc yang dikeluarkan oleh French Pacific Territories menjadi nominee dengan denominasi terbesar. Disusul oleh 2.000 vatu Vanuatu dan 2.000 peso Republik Dominika, lalu masing-masing 1.000 escudo Tanjung Verde dan 1.000 tenge Kazakhstan. Uang 500 baht Thailand menjadi satu-satunya mata uang dengan denominasi tiga digit.<br />
<br />
Selain itu merupakan mata uang dengan denominasi satu-dua digit, yakni 5 dinar Tunisia, 10 pataca Makau, 10 dinar Kuwait, 20 zlotych Polandia, 50 new shekel Israel dan 50 dolar Trinidad and Tobago.<br />
<br />
Yang menarik perhatian adalah mata uang 1.000 tenge Kazakhstan. Ini merupakan desain baru dari mata uang denominasi sama yang memenangkan Banknote of the Year 2013. Jika pada desain tahun sebelumnya ada gambar Kultegin dan monumen Kazal Eli di bagian <i>observe</i>, desain baru menghilangkan gambar Kultegin dan digantikan oleh gambar beberapa ekor burung dara.<br />
<br />
Pada bagian <i>reserve</i> yang sebelumnya bergambar rusa dan lukisan kuno jaman Turkic Kaghanate, berganti menjadi gambar gunung. Patut dinanti akankah 1.000 tenge desain baru ini bisa mengikuti tiga mata uang Kazakhstan yang lain yang memenangkan Banknote of the Year pada 2011, 2012 dan 2013.<br />
<br />
<b>Berikut daftar nominasi Banknote of the Year 2014:</b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2014/FPT-5000-Front.png" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2014/POL-20-Front.png" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2014/TTO-50-Front.png" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2014/ISR-50-Front.png" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2014/THA-500-Front.png" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2014/KWT-10-Front.png" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2014/CPV-1000-Front.png" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2014/DOM-2000-Front.png" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2014/VUT-2000-Front.png" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2014/TUN-5-Front.png" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2014/MAC-10-Front.png" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2014/KAZ-1000-Front.png" /></a></div>Eko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-68143622803260938402015-02-14T11:00:00.000+07:002015-09-10T22:34:01.635+07:00Rp1.000 Tahun 1992, Uang Lompat Batu<img border="0" height="197" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfPfSQUXX007UIVQjyy8Tjk51vVoDyn_ZmKRBFfVrAu0bXGRk_4DhVx_BbJRLWVrW2StrgJm-naJ6EkkMs5L0dsEfEyEimumQzHeWN1eOMxx3ieBIId7MrL6S9a2p-_2Vkm8OSFL-sJkU/s1600/Indonesia_1992_1000r_o.jpg" width="100%" /><br />
<img border="0" height="197" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHUVZwb6m4zJWcIRG70Ipm8vwii7NyY0TkKLO1InFibK8X7iu1FvIsSZ4IJAu0V9kUK2pxueMfxB5rCK0ZEWUdfoiK8Lu3IkxT8dp0IngcmQO6C8fX9AIbJ2FDsARz9PfWtG24IEWfI9Q/s1600/Indonesia_1992_1000r_r.jpg" width="100%" /><br />
<br />
<b>Gambar depan (obverse):</b><br />
Pemandangan panorama pegunungan di sekitar Danau Toba di Sumatera Utara menempati dua pertiga bagian depan, terletak pada sisi kiri. Sebuah ornamen hias berwarna kuning emas berlatar belakang putih menjadi pemisah dengan bagian sebelah kanan yang merupakan bidang kosong untuk watermark. Logo Garuda Pancasila, angka tahun penerbitan "1992" dan tanda tangan direksi Bank Indonesia berada di antara kedua bagian tersebut.<br />
<br />
Angka "1000" yang merupakan nominal uang diterakan pada sisi kiri-atas dan kanan-bawah, tulisan "BANK INDONESIA" pada bagian atas-tengah, sedangkan tulisan "SERIBU RUPIAH" pada bagian tengah-bawah agak ke kiri, berjajar dengan logo Bank Indonesia di sudut kiri-bawah. Pada bagian luar bawah-kanan, terdapat tulisan "Perum Percetakan Uang RI IMP 1992" yang menginformasikan perusahaan pencetak uang dan tahun emisi uang.<br />
<br />
<b>Gambar belakang (reverse):</b><br />
Seorang pria Nias tengah melakukan upacara lompat batu di sebuah perkampungan tradisional di Pulau Nias, Sumatera Utara. Gambar ini menempati 2/3 bidang, dengan bagian paling kanan berisi ornamen hias dan bagian paling kiri merupakan bidang kosong dengan watermark. Di bagian bawah gambar lompat batu terdapat tulisan kecil-kecil mengenai larangan meniru atau memalsukan uang kertas beserta ancaman pidana bagi pelakunya.<br />
<br />
Angka "1000" yang merupakan nominal uang tertera pada sudut kiri-atas dan kanan-bawah, tulisan "BANK INDONESIA" di tengah-atas, dan tulisan "SERIBU RUPIAH" di bagian kanan-bawah. Tepat di atasnya terdapat nomor seri yang juga tertera di sisi kanan-atas uang.<br />
<br />
<b>Nomor seri:</b><br />
Variasi tiga huruf dan enam angka, terletak di bagian kiri-bawah dan kanan-atas pada sisi belakang uang.<br />
<br />
<b>Pengaman:</b><br />
Watermark dan benang pengaman<br />
<br />
<b>Tahun terbit:</b><br />
1992, sesuai yang tertera di uang.<br />
Tahun emisi dapat berbeda-beda, sesuai yang ditunjukkan pada sisi depan bagian kanan-bawah masing-masing uang.<br />
<br />
<b>Tandatangan:</b><br />
Adrianus Mooy (Gubernur Bank Indonesia 1988-1993)<br />
Sujitno Siswowidagdo (Direktur)<br />
<br />
<b>Ukuran:</b><br />
136 x 68 mm.<br />
<br />
<br />
<small><b>Catatan:</b> Mohon gunakan gambar di atas sebagai referensi/gambar contoh saja. Uang yang Anda terima bisa jadi memiliki perbedaan nomor seri dari yang tertera pada gambar di atas.</small>Eko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-7807172296815212532015-02-14T10:30:00.000+07:002015-09-10T20:43:19.323+07:00Rp500 Tahun 1992, Uang Orangutan<img border="0" height="197" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjB1GtHpK6lpV7ZoH7tvGIQ_0Dt_OPDuD-SQ5z270G_zyxGqp0nvCZadmTjJsTbLVS-5SpRNY7GbgCr1dtKjYxxkhxqjRjYnXl7USHL4PZWwLf_F2Q8EQupiYqjMkr_ZV5vIu2svNHPxqI/s1600/Indonesia_1992_500r_o.jpg" width="100%" /><br />
<img border="0" height="197" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCHX0GqLa5eCCHiOn1GYxAk4AkN93JUuG9YHs9dvxFi1QiTQEmt67ehBrmj_-Qyb9cu5OrJnHRkCYC9FIUt5P1PTaDrjnZ1m6yZBDfiMDLN059ICNeTNiA2hPKTGDEZr5g2-IbU-sUiOQ/s1600/Indonesia_1992_500r_r.jpg" width="100%" /><br />
<br />
<b>Gambar depan (obverse):</b><br />
Di sisi kiri uang terdapat gambar seekor orangutan tengah duduk di dahan pohon dalam lebatnya hutan hujan tropis Kalimantan, bidang kosong berisi watermark di tengah, dan ornamen hias berwarna hijau muda di bagian kiri. Tulisan angka "1992" yang merupakan tahun penerbitan uang tertera di bagian ini, berturut-turut atas ke bawah terdapat tulisan "DIREKSI" yang diikuti dengan tanda tangan Gubernur Bank Indonesia saat itu, Adrianus Mooy, dan Direktur Sujitno Siswowidagdo.<br />
<br />
Angka "500" yang merupakan nominal uang tertera pada sudut kiri-atas dan kanan-bawah uang, tulisan "BANK INDONESIA" di bagian atas-tengah, tulisan "LIMA RATUS RUPIAH" di bagian bawah-tengah, dilengkapi logo Bank Indonesia di sudut kiri-bawah. Ada juga tulisan kecil berbunyi "Perum Percetakan Uang RI IMP 1992" di sisi luar kanan-bawah uang yang menandakan tahun emisi dan perusahaan pencetak uang.<br />
<br />
<b>Gambar belakang (reverse):</b><br />
Gambar rumah adat Kalimantan di sebelah kanan lengkap dengan pepohohan pada sisi kanan, bidang kosong berisi watermark pada bagian tengah, dan ornamen hias berwarna dominan hijau di sebelah kiri. Terdapat pula tulisan kecil-kecil mengenai larangan meniru atau memalsu uang kertas beserta ancaman hukuman bagi pelakunya di bagian kiri.<br />
<br />
Angka "500" tertera di sudut kiri-atas dan kanan-bawah, tulisan "BANK INDONESIA" di sisi kiri-atas berjajar dengan angka 500, sedangkan tulisan "LIMA RATUS RUPIAH" tertera di bagian kiri-bawah. Bagian belakang dilengkapi dengan nomor seri yang tercetak pada bagian kiri-bawah dan kanan-atas.<br />
<br />
<b>Nomor seri:</b><br />
Variasi tiga huruf dan enam angka, terletak di sebelah kiri-bawah dan kanan-atas pada bagian belakang uang.<br />
<br />
<b>Pengaman:</b><br />
Watermark HOS Tjokroaminoto dan benang pengaman<br />
<br />
<b>Tahun terbit:</b><br />
1992, sesuai yang tertera di uang.<br />
<br />
<b>Tandatangan:</b><br />
Adrianus Mooy (Gubernur Bank Indonesia 1988-1993)<br />
Sujitno Siswowidagdo (Direktur)<br />
<br />
<b>Ukuran:</b> 136 x 68 mm.<br />
<br />
<br />
<small><b>Catatan:</b> Mohon gunakan gambar di atas sebagai referensi/gambar contoh saja. Uang yang Anda terima bisa jadi memiliki perbedaan nomor seri dari yang tertera pada gambar di atas.</small>Eko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-60834425871100261932015-01-23T16:25:00.001+07:002015-09-10T20:43:54.185+07:00Tak cuma koleksi, Eko Agus Purnomo jadikan hobi numismatik sebagai bisnis<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjRizSzdeWf_j6OMwanTAoSOxzqt7QnmRw43Qw4NhwIG82-ZWOPDu43wrEWbu5fhj65f_GOF2_hoCA0GRbPqqe7Gas67cRzyCGj3bpUwyMOZ3PQIyWp3qJd4NgSgaLNphb78Pc5IlrnSg/s1600/Eko_Agus_Purnomo_Solo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjRizSzdeWf_j6OMwanTAoSOxzqt7QnmRw43Qw4NhwIG82-ZWOPDu43wrEWbu5fhj65f_GOF2_hoCA0GRbPqqe7Gas67cRzyCGj3bpUwyMOZ3PQIyWp3qJd4NgSgaLNphb78Pc5IlrnSg/s1600/Eko_Agus_Purnomo_Solo.jpg" /></a><br />
<small><i>Eko Agus Purnomo menunjukkan koleksi uang kuno miliknya, yang juga dipajang di toko uang kunonya di Jalan Museum, Sriwedari, Solo. <b>FOTO: JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya</b></i></small></div><br />
<span class="dropcap">B</span>AGI sebagian orang, koleksi uang lama hanya sekedar hobi. Tapi tidak untuk <b>Eko Agus Purnomo</b>. Berawal dari kecintaanya pada numismatik, Eko mengawali bisnis jual-beli uang lama. Berawal dari banyak berburu uang lama ke sekitaran Solo, kota tempat tinggalnya, sampai luar kota. Kini, ia punya tiga toko yang tersebar di Sragen, Solo dan Salatiga. <br />
<br />
Hobi mengoleksi uang lama sudah Eko geluti sejak SMA. Untuk menemukan uang lama incarannya, ia melangkahkan kaki sampai ke Bandung. Di sana ia menemukan banyak uang lama yang kurang diberdayakan.<br />
<br />
"Cuma kios kecil pinggir jalan yang jual, itu pun kurang fokus," kata Eko, seperti dilansir Solopos online.<br />
<br />
Dari itulah, ia melihat ada peluang yang belum digarap orang lain. Hatinya pun tergerak untuk memulai bisnis jual-beli uang lama sejak sekitar 1996. Mulai dari lapak kecil-kecilan, tokonya semakin membesar sampai akhirnya bisa membuka dua cabang di Sragen dan Salatiga.<br />
<br />
Toko-toko Eko menyediakan uang lama dari 200 negara lebih. Tak cuma yang sudah tidak beredar, ia juga menyediakan uang-uang yang masih berlaku. Selain itu, ada juga uang lama yang dijadikan mahar pernikahan. Keunikan uang lama sebagai mahar terletak pada nominalnya yang kecil, sehingga mampu menyesuaikan tanggal pernikahan. Dengan demikian mahar terkesan elok, unik, serta lebih bersifat pribadi nan penuh kenangan bagi pengantin.<br />
<br />
Eko menuturkan, untuk berbisnis uang lama dibutuhkan kesabaran tinggi. Pasalnya, semakin tua usia uang lama tersebut, maka harganya bisa melambung setinggi langit dengan kondisi yang masih bagus. Ia mencontohkan uang lama nominal Rp600 tahun 1948 bergambar Soekarno. Pada era 1990-an harganya hanya kisaran Rp 9 juta, itu pun jarang yang berani beli. Tapi sekarang, dalam katalog harga uang tersebut sudah mencapai Rp 40 juta lebih.<br />
<br />
"Punya uang lama dijual sekarang memang sudah untung, tapi kalau bersabar, nanti akan lebih tinggi lagi," imbuhnya.<br />
<br />
Untuk itu, ia menglasifikasi uang yang disimpan untuk koleksi dan uang yang siap diperjual-belikan kapan pun. Bedanya pada investasi, uang yang disimpan memiliki prospek peningkatan harga yang tajam, sedangkan uang lama lain kenaikan harganya cenderung sedikit.<br />
<br />
Sejauh ini komunitas numismatika atau pengumpul uang lama masih jarang di Indonesia. Asosiasi numismatika baru ada di kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya. Padahal kolektor dan pedagang uang lama sudah cukup banyak menyebar di kota-kota lainnya, seperti Kota Solo dan Yogyakarta. Bahkan di Kota Tegal atau Cirebon juga banyak kolektor uang lama.<br />
<br />
Karenanya, Eko mengungkapkan dirinya tengah berusaha membentuk satu komunitas numismatika untuk kolektor di Solo dan sekitarnya. Peluang komunitas ini cukup besar, karena pihaknya sudah memiliki banyak kawan hobi serupa. Kuncinya tinggal bagaimana para kolektor itu berkumpul dan membentuk komunitas, maka akan menjadi solid dan memberi manfaat besar bagi anggota-anggotanya. Di antaranya pengetahuan mengenai perkembangan uang lama, harga jual-beli, tren keuangan dan sebagainya. Selain itu, komunitas juga dapat bekerja sama menggelar pameran-pameran uang lama.<br />
<br />
"Selama ini saya ikut pameran di mana-mana, banyak sekali keuntungannya, wawasan bertambah, dan bisa saling tukar koleksi atau perdagangan, tidak ada salahnya ada komunitas ini," kata Eko lagi.Eko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com28tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-49365706602679949382014-05-31T09:07:00.000+07:002015-09-14T20:18:38.927+07:00Hat-trick! Uang Kazakhstan terpilih sebagai Banknote of the Year 2013<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-EpMqj1U3pKYZ68LtehyEOo-E9sdUtz_SiZT1hw7llpVEwweG0t1pa1FQf_UFtWo6zL_1C9DJbU8YVaBuMnaEefSqJdvdXa-jMhhHCzBCCKqpBlP35vwyjAdME0nlq0czNB9vjWEuhpU/s1600/KAZ-1000-Back.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-EpMqj1U3pKYZ68LtehyEOo-E9sdUtz_SiZT1hw7llpVEwweG0t1pa1FQf_UFtWo6zL_1C9DJbU8YVaBuMnaEefSqJdvdXa-jMhhHCzBCCKqpBlP35vwyjAdME0nlq0czNB9vjWEuhpU/s1600/KAZ-1000-Back.png" /></a></div><br />
UNTUK kali ketiga secara berturut-turut, mata uang Kazakhstan terpilih sebagai uang terbaik dalam ajang tahunan yang diselenggarakan oleh International Bank Note Society (IBNS). Tahun ini, uang pecahan 1.000 tenge yang dipilih oleh juri sebagai Banknote of the Year 2013.<br />
<br />
Dua tahun sebelumnya, IBNS telah terlebih dahulu menganugerahkan penghargaan Banknote of the Year kepada National Bank of Kazakhstan untuk uang pecahan 10.000 tenge (2011) dan 5.000 tenge (2012). Ini jadi kali pertama mata uang sebuah negara memenangkan penghargaan bergengsi dari IBNS ini selama tiga tahun berturut-turut.<br />
<br />
Mata uang 1.000 tenge tahun 2013 menyingkirkan 11 mata uang dari 11 negara lain yang masuk nominasi akhir. Ke-11 mata uang tersebut adalah 5 euro Uni Eropa, 5 reais Brazil, 50 dinar Libya, 10.000 kronur Islandia, 100 rubel Rusia, 100 dolar AS, 10 dolar Kanada, 50.000 Lebanon, 50 dolar Barbados, 50 dolar Solomon Islands dan 5 dolar Fiji.<br />
<br />
IBNS mencatat, sebanyak 50 uang baru diterbitkan sepanjang tahun 2013. Dalam masa pengajuan nominasi yang ditutup pada 31 Januari 2014, sebanyak 12 mata uang masuk nominasi akhir berdasarkan usulan member-member IBNS yang tersebar di seluruh dunia.<br />
<br />
<b>Baca juga: <a href='http://www.uanglama.com/2014/02/ini-dia-daftar-nominasi-banknote-of-the-year-2013.html'>Ini dia daftar nominasi Banknote of the Year 2013</a></b><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNXcSsv5bD0f05yX_K0LX_iQtbXKTm_O_7a04cuZXy92ugqriNigzQbhTaj7zrM_3x3Pg7Ggc-4V4-ZyRJYdgQnhV0iXVwgLcKB6tOD2PuJOr6ECiuciM_tv6Yiu8g3yuFfDDBRdle8Mc/s1600/KAZ-1000-Front.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNXcSsv5bD0f05yX_K0LX_iQtbXKTm_O_7a04cuZXy92ugqriNigzQbhTaj7zrM_3x3Pg7Ggc-4V4-ZyRJYdgQnhV0iXVwgLcKB6tOD2PuJOr6ECiuciM_tv6Yiu8g3yuFfDDBRdle8Mc/s1600/KAZ-1000-Front.png" /></a></div>Dalam proses penjurian akhir mata uang 1.000 tenge Kazakhstan mendapat "perlawanan" sengit dari 10 dolar Kanada dan 5 dolar Fiji. Hasil voting akhirnya memenangan 1.000 tenge Kazakhstan dengan kemenangan tipis atas kedua pesaingnya tersebut.<br />
<br />
1.000 tenge Kazakhstan dicetak oleh perusahaan percetakan uang terkemuka asal Inggris, De La Rue Currency of England. Mata uang ini diedarkan kali pertama oleh Bank Nasional Kazakhstan pada 12 Desember 2013. Menurut nilai tukar pada awal Mei 2014, uang ini setara dengan 5,5 dolar AS atau 4 euro atau 3,3 poundsterling.<br />
<br />
Mata uang ini dicetak dengan bagian observe didesain vertikal, sedangkan bagian reserve didesain horizontal. Ukurannya 134 x 70 mm, hampir sama besar dengan mata uang 20 euro dan 5 poundsterling.<br />
<br />
Warna kuning gelap bersama coklat dan keemasan mendominasi tampilan 1.000 tenge Kazakhstan. Pada bagian muka terdapat gambar patung wajah Kultegin, atau dikenal juga dengan nama Kul Tigin, seorang jenderal besar di masa Kekaisaran Turkic Kedua yang hidup hingga tahun 575 M. Monumen Kazak Eli yang juga terdapat pada mata uang 10.000 dan 5.000 tenge, menjadi background di bagian muka.<br />
<br />
Pada bagian belakang terdapat gambar seekor rusa dengan lukisan kuno jaman Turkic Kaghanate sebagai latar belakang. Mengangkat kejayaan masa lalu yang dipadu dengan desain menarik dan penataan warna yang pas, layak jika uang 1.000 tenge Kazakhstan terpilih sebagai Banknote of the Year 2013.Eko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-17436445013835958062014-02-01T08:11:00.000+07:002015-09-14T20:18:53.867+07:00Ini dia daftar nominasi Banknote of the Year 2013<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2013/EUR-5-Front.png" /></a></div><br />
PEMILIHAN uang kertas terbaik sedunia kembali digelar oleh International Bank Note Society (IBNS). Sebanyak 12 mata uang masuk dalam nominasi Banknote of the Year 2013 yang pengajuannya ditutup pada 31 Januari 2014 lalu. Selanjutnya akan digelar voting untuk menentukan mana uang terbaik pilihan member IBNS.<br />
<br />
Dari 12 nominasi yang diajukan, uang Kazakhstan kembali masuk daftar. Jika tahun 2011 dan 2012 uang asal negara pecahan Uni Soviet tersebut memenangi pemilihan dengan masing-masing pecahan 10.000 dan 5.000 tenge, maka tahun ini pecahan senilai 1.000 tenge yang masuk nominasi.<br />
<br />
<b>Baca juga:<br />
<ul><li><a href='http://www.uanglama.com/2013/05/uang-kazakhstan-menangi-banknote-of-2011.html'>Uang Kazakhstan menangi Banknote of 2011</a></li>
<li><a href='http://www.uanglama.com/2013/06/banknote-of-year-2012.html'>Lagi, uang Kazakhstan menangi Banknote of the Year 2012</a></li>
</ul></b><br />
<br />
Uang Kazakhstan 1.000 tenge bersaing dengan mata uang 5 euro keluaran Uni Eropa, uang Brazil pecahan 5 reais, uang Libya pecahan 50 dinar, uang Islandia pecahan 10.000 kronur, uang Rusia pecahan 100 rubel, uang Amerika Serikat pecahan 100 dolar, uang Kanada pecahan 10 dolar, uang Lebanon pecahan 50.000 livre, uang Barbados dan Solomon Island masing-masing pecahan 5 dolar dan uang Fiji pecahan 5 dolar.<br />
<br />
Dari ke-12 nominee, mata uang Lebanon pecahan 50.000 livre menjadi nominal terbesar. Disusul dengan 10.000 kronur Islandia.<br />
<br />
Jika melihat dari segi desain, uang 100 rubel Rusia dicetak secara vertikal seperti halnya uang 1.000 tenge Kazakhstan. Uang ini bertema olahraga, dengan gambar seorang atlet ski es melompat bersama papan seluncur berlatar belakang sebuah gunung es di bagian <i>observe</i>. Lalu bagian <i>reserve</i> memperlihatkan sebuah stadion sepakbola.<br />
<br />
10 nominee lain merupakan uang dengan desain horizontal seperti uang kertas pada umumnya. Sebanyak empat mata uang dihiasi gambar tokoh nasional negara masing-masing, dua mata uang bergambar ukiran wajah, tiga mata uang bertema bangunan, serta dua lainnya bertema hewan dengan gambar burung di bagian <i>observe</i>.<br />
<br />
Berikut 12 nominee untuk Banknote of the Year 2013. Voting akan dilaksanakan hingga 16 Maret 2014 mendatang.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2013/EUR-5-Front.png" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2013/BRA-5-Front.png" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2013/LIB-50-Front.png" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2013/ICE-10000-Front.png" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2013/USD-100-Front.png" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2013/CAN-10-Front.png" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2013/LEB-50000-Front.png" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2013/BAR-50-Front.png" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2013/SOL-50-Front.png" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2013/FIJ-5-Front.png" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2013/RUS-100-Front.png" /></a> <a href="http://www.uanglama.com" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.theibns.org/joomla/images/stories/bnoy2013/KAZ-1000-Front.png" /></a></div>Eko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-92150010080404420092014-01-01T11:34:00.000+07:002015-09-10T20:44:06.446+07:00Paket 14 Rupiah Murah Meriah<span class="dropcap">M</span>AU nikah tahun 2014? Anda pasti butuh ini: Paket Rp14 alias Paket 14 Rupiah! Biasanya uang pecahan kecil seperti ini digunakan untuk mahar dalam bentuk uang yang nominalnya disesuaikan dengan tanggal pernikahan atau tanggal ijab qabul.<br />
<br />
Karena disesuaikan dengan tanggal, maka nominal mahar akan berujung 2014 atau 14, contohnya Rp140.214 untuk yang menikah 14 Februari 2014. Inilah yang membuat uang lama pecahan kecil seperti <a href="http://www.uanglama.com/2014/01/paket-14-rupiah-murah-meriah.html">Paket Rp14</a> ini diperlukan.<br />
<br />
Sama seperti tahun-tahun lalu, pada 2014 ini kami menyiapkan paket Rp14 bagi Anda yang membutuhkan uang lama pecahan Rp14 untuk keperluan mahar nikah.<br />
<br />
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya juga, paket ini dibedakan menjadi bermacam-macam. Anda bisa memilih berdasarkan pecahan-pecahan pembentuknya, di mana untuk tahun ini terbilang komplit karena ada pecahan Rp10, Rp5, Rp2 dan Rp1 yang menjadi pembentuk paket-paket Rp14.<br />
<br />
Anda butuh <b>uang lama pecahan 14 rupiah</b>? Pilih saja salah satu dari paket-paket di atas. Untuk prosedur pemesanan silakan <a href="http://www.uanglama.com/2009/07/prosedur-pembelian-uang-lama-di-uanglama-com.html">klik di sini</a>.<br />
<br />
Berikut macam-macam <a href="http://www.uanglama.com/2014/01/paket-14-rupiah-murah-meriah.html">Paket 14 Rupiah</a> persembahan <a href="http://www.uanglama.com">uanglama.com</a>:<br />
<br />
<b>UPDATE: Paket Rp14 sudah habis.</b><br />
<br />
<div style='overflow:auto;padding-top:1px;padding-bottom:1px;padding-left:0px;padding-right:0px;border:1px solid #008200; background:#fff'><span style='color: #000000; font-family: tahoma;'><table border='0' width='100%'><tbody>
<tr> <td valign='top' width='50%'><div style='overflow:auto;padding:0px;border:1px solid #ccc; background:#fff'><center><img alt='Paket 14 Rupiah B' height='280'' src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvH_MnGYSOPLqnDHVRtecpFKgy4iAqb8Y_GA3a7oI1a7cvguJOr2UBZ9i2qjlQJUehGC1bgDDX295d6PgVLGT2L0jSZAM1ktnXCAlHcub8KrI75fZ_t3qZ0z0GVscULQkPhKckOeJwlV0/s1600/paket_rp14_b.png' style='margin: 5px 5px 5px 5px; float: center;' title='Paket 14 Rupiah B' width='280'/></center></div><br />
<div style='overflow:auto;padding:0px;border:1px solid #ccc; background:#fff'><center><img alt='Paket 14 Rupiah C' height='280'' src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOnZDTcAdV9SmnIOXj20whIv_FO7h5XfbLW5-jqg8Igeq41HKvbE3Fp95NOlLw3L7GIyQF12-o9O0SC-H46lip8jcXQY8y_L4boEXOaQzZZB1IUaSKGjiAG-8EOKaD9C36NBBvB4_fmgo/s1600/paket_rp14_c.png' style='margin: 5px 5px 5px 5px; float: center;' title='Paket 14 Rupiah C' width='280'/></center></div><br />
<div style='overflow:auto;padding:0px;border:1px solid #ccc; background:#fff'><center><img alt='Paket 14 Rupiah D' height='280'' src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-BP0OBFSD0GfhHb1XgppgLCVVRmzSxhKN9eHng-jt3yAYqKzynooApLhSf9AoUj2Veam2zWrw3ttvDoV87DNs8uiyhaQ5ixKfdA8cdwA1-Gro1W1kxvTSYU5C0o9dkVGkj1nrMv-R3EA/s1600/paket_rp14_d.png' style='margin: 5px 5px 5px 5px; float: center;' title='Paket 14 Rupiah D' width='280'/></center></div></td> <td valign='top' width='50%'><div style='height:255px;overflow:auto;padding:20px;border:1px solid #000; background:#ccc'><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:100%;'><a href='http://www.uanglama.com/2014/01/paket-14-rupiah-murah-meriah.html' style='color:#0000cc'><b>Paket 14 Rupiah B</b></a></p><span style='text-align: left;line-height: 120%;font-size:90%;margin-left:10px;'>terdiri atas:<br />
- 2 kpg. <a href="http://www.uanglama.com/2013/02/koin-rp5-tahun-1979.html">Rp5 tahun 1979</a><br />
- 4 kpg. <a href="http://www.uanglama.com/2012/03/koin-rp1-tahun-1970-buat-mahar.html">Rp1 tahun 1970</a></span><br />
</p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:100%;'><strong><a style='color:#333'><strike>Rp74.000,-</strike></a></strong></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:150%;'><strong><a style='color:#008200'>Rp60.000,-</a></strong></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:100%; color:#cc0000;'><b>Hemat Rp14.000!</b></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:80%; color:#008200;'>stok: HABIS</p></div><br />
<div style='height:255px;overflow:auto;padding:20px;border:1px solid #000; background:#ccc'><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:100%;'><a href='http://www.uanglama.com/2014/01/paket-14-rupiah-murah-meriah.html' style='color:#0000cc'><b>Paket 14 Rupiah C</b></a></p><span style='text-align: left;line-height: 120%;font-size:90%;margin-left:10px;'>terdiri atas:<br />
- 14 kpg. <a href="http://www.uanglama.com/2012/03/koin-rp1-tahun-1970-buat-mahar.html">Rp1 tahun 1970</a></span><br />
</p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:100%;'><strong><a style='color:#333'><strike>Rp154.000,-</strike></a></strong></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:150%;'><strong><a style='color:#008200'>Rp133.000,-</a></strong></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:100%; color:#cc0000;'><b>Hemat Rp21.000!</b></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:80%; color:#008200;'>stok: HABIS</p></div><br />
<div style='height:255px;overflow:auto;padding:20px;border:1px solid #000; background:#ccc'><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:100%;'><a href='http://www.uanglama.com/2014/01/paket-14-rupiah-murah-meriah.html' style='color:#0000cc'><b>Paket 14 Rupiah D</b></a></p><span style='text-align: left;line-height: 120%;font-size:90%; margin-left:10px;'>terdiri atas:<br />
- 1 lbr. <a href="http://www.uanglama.com/2011/10/uang-mahar-rp10-tahun-1959.html">Rp10 tahun 1959</a><br />
- 4 lbr. <a href="http://www.uanglama.com/2011/10/uang-mahar-rp1-tahun-1961.html">Rp1 tahun 1961</a></span><br />
</p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:100%;'><strong><a style='color:#333'><strike>Rp107.000,-</strike></a></strong></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:150%;'><strong><a style='color:#008200'>Rp95.000,-</a></strong></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:100%; color:#cc0000;'><b>Hemat Rp12.000!</b></p><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:80%; color:#008200;'>stok: HABIS</p></div></td> </tr>
</tbody></table></span></div><br />
<br />
Selamat berbelanja!<br />
<br />
<br />
<small><b>Catatan:</b> Mohon gunakan gambar di atas sebagai referensi/gambar contoh saja. Uang yang Anda terima bisa jadi memiliki perbedaan nomor seri dari yang tertera pada gambar di atas.</small> Eko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-40001838152159346302013-06-01T20:02:00.000+07:002015-09-14T20:13:55.295+07:00Lagi, uang Kazakhstan menangi Banknote of the Year 2012<span class="dropcap">L</span>AGI-LAGI Kazakhstan! Mungkin itu kalimat yang bakal keluar dari mulut para numismatis begitu mengetahui pengumuman <b>Banknote of the Year 2012</b>.<br>
<br>
Ya, setelah tahun lalu memilih <a href="http://www.uanglama.com/2013/05/uang-kazakhstan-menangi-banknote-of-2011.html">uang 10.000 tenge</a> terbitan Bank Nasional Kazakhstan, IBNS kembali memilih uang Kazakhstan sebagai uang tercantik sejagat tahun 2012. Uang itu adalah nominal 5.000 tenge.<br>
<a href="https://www.uanglama.com/2013/06/banknote-of-year-2012.html#more"></a>Eko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-82754068966922277892013-05-28T19:30:00.000+07:002015-09-14T20:14:06.460+07:00Nominasi Banknote of the Year 2012<span class="dropcap">B</span>ERBEDA dengan <a href="http://www.uanglama.com/2013/05/uang-kazakhstan-menangi-banknote-of-2011.html">Banknote of the Year 2011</a> yang waktu voting dan pengumuman pemenangnya molor hingga hampir ke pertengahan tahun, pemilihan uang terbaik sejagat tahun 2012 lebih cepat. <a href="http://www.uanglama.com/2010/12/international-bank-notes-society-ibns.html">International Bank Note Society (IBNS)</a> sudah menutup pengajuan nominasi akhir Januari lalu. Atau tepatnya tanggal 31 Januari 2013.<br>
<a href="https://www.uanglama.com/2013/05/nominasi-banknote-of-year-2012.html#more"></a>Eko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-74162840357614688242013-05-25T14:20:00.001+07:002015-09-14T20:14:30.357+07:00Uang Kazakhstan Menangi Banknote of 2011<span class="dropcap">U</span>ANG pecahan 10.000 tenge yang dikeluarkan Bank Nasional Kazakhstan terpilih sebagai IBNS' Banknote of the Year 2011. Ini prestasi yang sangat membanggakan bagi Kazakhstan.<br />
<br />
Persaingan dalam anugerah Banknote of the Year 2011 sangat ketat. Sebab, tak kurang dari 100 mata uang baru dicetak di seluruh dunia di tahun 2011. Uang 10.000 tenge Kazakhstan ini mendapatkan suara mayoritas dalam voting yang diadakan oleh International Banknote Society (IBNS) awal 2012 lalu.<br />
<br />
Perolehan suara terbanyak kedua diduduki oleh uang <a href="http://www.theibns.org/joomla/index.php?option=com_content&view=article&id=289&catid=13&Itemid=51">100 dollar Kanada</a>, dan tempat ketiga diduduki oleh uang <a href="http://www.theibns.org/joomla/index.php?option=com_content&view=article&id=299&catid=13&Itemid=51">100 pound Gibraltar</a>. Ketiga uang ini terpilih sebagai <i>top-three</i> setelah mengalahkan 12 mata uang lain yang masuk dalam nominasi. Lihat daftar nominasi lengkap IBNS Banknote of the Year 2011 <a href="http://www.uanglama.com/2012/02/ibns-banknote-of-year-2011.html">di sini</a>.<br />
<br />
Mata uang 10.000 tenge didesain oleh Bank Nasional Kazakhstanyang berkolaborasi dengan Thomas de la Rue. Proses pencetakannya sendiri dilakukan oleh Percetakan Negara milik Kazakhstan. Jadi, Thomas de la Rue hanya dilibatkan dalam proses desain uang semata. Uang ini pertama kali dirilis pada 4 Juli 2011. Cetakan pertama sebanyak 30 juta lembar diedarkan dalam rangka memperingati 20 tahun kemerdekaan Republik Kazakhstan.<br />
<br />
Desain uang ini didominasi perpaduan warna biru dan ungu, menonjolkan gambar monumen Kazak Eli dengan burung yang sedang terbang. Bagian depan (obverse) berformat vertikal, sedangkan bagian belakang (reverse) horizontal seperti uang kertas pada umumnya. Di bagian reverse terdapat gambar istana kepresidenan yang berada di Astana, ibukota baru negara republik pecahan Yugoslavia ini.<br />
<br />
<div style='overflow:auto;padding-top:1px;padding-bottom:1px;padding-left:0px;padding-right:0px;border:1px solid #008200; background:#fff'><span style='color: #000000; font-family: tahoma;'><table border='0' width='100%'><tbody>
<tr> <td valign='top' width='45%'><div style='overflow:auto;padding:0px;border:1px solid #ccc; background:#fff'><center><img alt='Kazakhstan 10.000 tenge obverse' height='350' src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhr5S05ipkgihfzKVQ0e83o-Dt0dK0PxxLIzhTnfwMhmMFuKc126GdOBD4w0NeMyAx4vmdNdJe5jz2A9XRy5p5-dHlrlpYtQJB3_V22nLFpkIc0cM_27wKvZf_-Hqp5k8aErRXIRiw5s2w/s320/KAZ-10000-Front.jpg' style='margin: 5px 5px 5px 5px; float: center;' title='Kazakhstan 10.000 tenge obverse' width='150'/></center><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:100%;'>Kazakhstan 10.000 tenge obverse</p></div></td> <td valign='top' width='45%'><div style='overflow:auto;padding:0px;border:1px solid #ccc; background:#fff'><img alt='Kazakhstan 10.000 tenge reverse' height='150' src='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtKMOYjYKQXWNssCC0hcPJ6bO5t9L2jvY50J3-OlGqJCJ91NaRkhEY2xzkSUF5bzQcsyE3KKJEpfonNSVYeB3Pw0E9f7qliHTyfUrYIYogIDjaePXhxMcTn7ECgz2c_qbWXOObibLFMxc/s320/KAZ-10000-Back.jpg' style='margin: 5px 5px 5px 5px; float: center;' title='Kazakhstan 10.000 tenge reverse' width='350'/><p style='text-align: center;line-height: 120%;font-size:100%;'>Kazakhstan 10.000 tenge reverse</p></div></td> </tr>
</tbody></table></span></div>Eko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-85826409806872553092013-02-10T16:56:00.001+07:002015-09-10T20:45:20.843+07:00Uang Mahar: Rp10 Tahun 1958<img border="0" width="100%" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGk55W6EphIae4QZN_u-mFoQolcF0LQAzoeSIiSC3HD4Jygi45Bh9JPJ85tZcC-vnv1k0JCvPItpFpw28TQZj-a5pBeJc6zOmnl-zuAVeL5SUv31UqkaOvvXrcGRuVb71jwU6br4-kn_8/s400/10_rupiah_1958.jpg" /><br />
<img border="0" width="100%" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSg0OjMDIsXMosqRgOHK2P8TR4V3rmfocJQehXAEbD4gmIZ_kNr_UYF72mZRDjhIhfhQIJm8p4sqnA47N37pFqKT9v-QC0RkbBSVCdf5ASACDsmm2Wanq1syP60__sokzQNk8wyvg2hKY/s400/10_rupiah_1958_blkg.jpg" /><br />
<br />
<br />
<b>Gambar depan (obverse):</b><br />
Seorang seniman Bali bertelanjang dada sedang memahat sebuah patung di sebelah kiri uang, tulisan "BANK INDONESIA" diikuti di bawahnya tulisan "SEPULUH RUPIAH" berukuran besar di bagian tengah, lingkaran putih dengan watermark di dalam motif batik Bali di sisi kanan. Sejumlah ornamen hias memenuhi bagian uang lainnya.<br />
<br />
Angka "10" yang merupakan nominal uang tertera di sudut kiri-atas dan kanan-bawah, sedangkan angka "1958" yang merupakan tahun penerbitan uang terletak di tengah bawah, tepat di bagian atas antara tanda tangan Gubernur Bank Indonesia saat itu, Loekman Hakim, dan Direktur TRB Sabaroedin.<br />
<br />
<b>Gambar belakang (reverse):</b><br />
Gambaran sebuah perkampungan di Bali, lengkap dengan sebuah kuil persembahyangan yang dikelilingi oleh rumah-rumah tradisional, pada bagian tengah-tengah uang. Di bawahnya terdapat kotak berisikan tulisan peringatan larangan meniru atau memalsu uang kertas beserta ancaman penjara bagi pelakunya.<br />
<br />
Di sebelah kiri terdapat lingkaran putih dikelilingi ornamen hias, di dalam bidang putih tersebut terdapat watermark. Lalu di sebelah kanan terlihat gambar Barong khas Bali. Angka "10" sebagai nominal uang tertera di sudut kiri-atas dan kanan-bawah uang, dilengkapi nomor seri uang pada bagian kanan-kiri atas.<br />
<br />
<b>Tanggal terbit:</b><br />
11 December 1961, yang tertera di uang tahun 1958.<br />
<br />
<b>Nomor seri:</b><br />
Variasi tiga huruf dan enam angka, terletak di sebelah kiri-kanan atas pada bagian belakang uang.<br />
<br />
<b>Tandatangan:</b><br />
Loekman Hakim (Gubernur Bank Indonesia 1958-1959)<br />
TRB Sabaroedin (Direktur)<br />
<br />
<b>Ukuran:</b><br />
133 x 68 mm.<br />
<br />
<br />
<small><b>Catatan:</b> Mohon gunakan gambar di atas sebagai referensi/gambar contoh saja. Uang yang Anda terima bisa jadi memiliki perbedaan nomor seri dari yang tertera pada gambar di atas.</small> <br />
Eko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-58000807874217792232013-02-10T16:28:00.000+07:002015-06-04T15:19:12.748+07:00Uang Mahar: Rp1 Tahun 1960<span class="iklan-posting"><script type="text/javascript"><!--
google_ad_client = "ca-pub-7499862049637967";
/* ULDC Banner 160x600 posting */
google_ad_slot = "5534218132";
google_ad_width = 160;
google_ad_height = 600;
//-->
</script><br />
<script type="text/javascript"
src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/show_ads.js">
</script></span><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWJGapUgGC4-Rx2YdDwpqxZGV3m2Enh-gJuMyACKMVmett7SRYRv0AIellI6mh-Q9vZlPo5jmQFHWAYE10CE9fJNv7fagAbpnLUTM0c0pcWnv88XhsinFf_d6ZjZS22HOwJwet3hyphenhyphenro3o/s400/1_rupiah_1960.jpg" width="430" /><br />
<img border="0" width="430" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY9xjyIVIBf0mBrXwQC8DobsF4iR-Fch-QGf9WEdienaHoYc1M0wSob2iztqOQdDcuUOxLF-c923VR_HeB-F3dWBjBVmcDlbYxSth39YXewUBsPCmepJVzlaVClXyjSL8USyRJaUIe3mQ/s400/1_rupiah_1960_blkg.jpg" /><br />
<br />
<br />
<b>Gambar depan (obverse):</b><br />
Gambar sejumlah petani tengah memanen padi di sawah pada sebelah kiri, ornamen hias menempati 2/3 bagian uang pada sebelah kiri tulisan, dengan tulisan "BANK INDONESIA" yang bersusun atas ke bawah dengan tulisan kecil "TANDA PEMBAJARAN JANG SAH" dan "SATU RUPIAH" di atasnya. Lalu di bawahnya lagi terdapat tulisan "MENTERI KEUANGAN" beserta tanda tangan Menteri Keuangan saat itu, RM Notohamiprodjo.<br />
<br />
Angka "1" yang merupakan nominal uang terdapat di sudut kanan-kiri sebelah bawah uang. Sedangkan angka "1960" yang merupakan tahun penerbitan uang berada di bawah tanda tangan Menteri Keuangan.<br />
<br />
<b>Gambar belakang (reverse):</b><br />
Angka "1" berukuran besar dalam ornamen hias di sebelah kiri - satu lagi berukuran lebih kecil di pojok kanan atas, gambar aneka hasil panen di tengah. Lalu ada pula tulisan peringatan untuk tidak meniru atau memalsukan uang yang dicetak kecil-kecil pada bagian tengah atas uang. Nomor seri tercetak pada bagian kiri-kanan bawah.<br />
<br />
<b>Nomor seri:</b><br />
Variasi tiga huruf dan enam angka, terletak di bagian belakang uang pada sisi kanan-kiri bawah uang.<br />
<br />
<b>Tahun terbit:</b><br />
1960, sesuai yang tertera di uang.<br />
<br />
<b>Tandatangan:</b><br />
R.M. Notohamiprodjo (Menteri Keuangan Republik Indonesia 1960-1963)<br />
<br />
<b>Ukuran:</b><br />
120 x 60 mm.<br />
<br />
<br />
<small><b>Catatan:</b> Mohon gunakan gambar di atas sebagai referensi/gambar contoh saja. Uang yang Anda terima bisa jadi memiliki perbedaan nomor seri dari yang tertera pada gambar di atas.</small> Eko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-48788666234531610252013-02-10T15:54:00.002+07:002015-09-10T20:52:38.522+07:00Koin Rp5 Tahun 1979<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJt_-fjUI-dG_fMNTa55ExzfP_j9LOfXNC3q5imrQp8ycZMTGjiRVLfcQa5Kq0nejw4s3JVC-Y01WtnsXgn-ebYCbZKEe57KkuVkFGfDH_ZWe9eIK-AuQjC93SpSHDwf1_oC_jgJzEcpY/s1600/5_rupiah_1979.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJt_-fjUI-dG_fMNTa55ExzfP_j9LOfXNC3q5imrQp8ycZMTGjiRVLfcQa5Kq0nejw4s3JVC-Y01WtnsXgn-ebYCbZKEe57KkuVkFGfDH_ZWe9eIK-AuQjC93SpSHDwf1_oC_jgJzEcpY/s1600/5_rupiah_1979.jpg" /></a></div><br />
<b>Gambar depan (obverse):</b><br />
Tulisan "BANK INDONESIA" melingkar di sepanjang tepi koin dari sisi kiri-bawah hingga sisi kanan-bawah, tulisan angka "5" di tengah-tengah lingkaran, diikuti tulisan "RUPIAH" tepat di bawahnya. Angka "1979" yang merupakan tahun terbit uang berada paling bawah, diapit dua bintang kecil di kanan-kirinya.<br />
<br />
<b>Gambar belakang (reverse):</b><br />
Tulisan "KELUARGA BERENCANA" melengkung di bagian atas, dua bintang di kanan-kiri, lalu di bagian sisi bawah terdapat tulisan "MENUJU KESEJAHTERAAN RAKYAT" melengkung ke atas. Agak ke dalam terdapat gambar tangkai padi dan kapas membentuk lingkaran, tulisan "KB" berukuran besar yang merupakan singkatan Keluarga Berencana di bagian tengah-atas.<br />
<br />
Di tengah-tengah gambaran sebuah keluarga dengan ayah, ibu dan dua anak bergandengan tangan tampak dari belakang.<br />
<br />
<b>Bahan:</b><br />
Alumunium<br />
<br />
<b>Tahun terbit:</b><br />
1979, sesuai yang tertera di uang.<br />
<br />
<b>Diameter:</b><br />
? x ? mm.<br />
<br />
<br />
<small><b>Catatan:</b> Mohon gunakan gambar di atas sebagai referensi/gambar contoh saja. Uang yang Anda terima bisa jadi memiliki perbedaan nomor seri dari yang tertera pada gambar di atas.</small>Eko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6800309511860217712.post-83466290749104477262013-01-01T16:44:00.002+07:002015-09-10T20:54:23.980+07:00Koin Rp2 Tahun 1970<img width="100%" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjW-YXSxQgjSMBMOGUDoa1SN5z67r256rpZ9Az-qiKswEtbDBGvdP-veq2_wJM5ykKo7_jE7Qwk2D0hk_mTAFpCYbQtpzlBrMvOpUvUOQHtvYZta5zuLwqeNCH7owVdAJ2kbAEYntrwHoY/s1600/koin_rp2_tahun_1970.jpg" /><br />
<br />
<b>Gambar depan (obverse):</b><br />
Tulisan "Rp2" yang menandakan nominal uang, dengan angka "2" terlihat jauh lebih besar dari tulisan "Rp" di sebelahnya. Sebagai hiasan terdapat gambar tangkai padi di sisi kanan angka dan sekuntum kapas di bawah angka, membentuk lingkaran di sepanjang sisi koin.<br />
<br />
<b>Gambar belakang (reverse):</b><br />
Tulisan "BANK INDONESIA" melingkar di sepanjang sisi koin dari sebelah kiri-bawah hingga ke kanan-bawah. Tepat di tengah-tengah lingkaran terdapat angka "2" besar, disusul tulisan "RUPIAH" tepat di bawahnya. Angka "1970" yang merupakan tahun penerbitan uang tertera di bagian paling bawah, diapit dua bintang di kanan-kirinya.<br />
<br />
<b>Tahun terbit:</b><br />
1970, sesuai yang tertera di uang.<br />
<br />
<b>Bahan:</b><br />
Alumunium<br />
<br />
<b>Diameter:</b><br />
? x ? mm.<br />
<br />
<br />
<small><b>Catatan:</b> Mohon gunakan gambar di atas sebagai referensi/gambar contoh saja. Uang yang Anda terima bisa jadi memiliki perbedaan nomor seri dari yang tertera pada gambar di atas.</small>Eko Nurhudahttp://www.blogger.com/profile/01020070324210923384noreply@blogger.com0